Bumi Guncang Gorontalo: Warga Panik, Tiang Telekomunikasi Tumbang di Jalan Raya

mediarelasi.id – Malam yang tenang mendadak berubah menjadi kepanikan massal saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Pohuwato, Gorontalo. Guncangan kuat terasa hingga ke pesisir Gorontalo Utara, memaksa warga keluar rumah dalam keadaan panik.
“Rasanya seperti bumi terangkat dan dilempar kembali. Kami langsung berhamburan keluar,” ujar Yessy Usira, warga Tomilito, dengan nada masih dipenuhi kecemasan.
Nifa Majid, warga Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, menggambarkan suasana mencekam itu. “Getarannya bukan hanya kuat, tapi juga lama. Semua orang lari, anak-anak menangis, listrik sempat berkedip.”
Bukan hanya kepanikan yang terjadi. Di Dusun Kilometer Lima, Desa Dambalo, sebuah tiang telekomunikasi roboh, diduga akibat kuatnya guncangan. Tiang besi itu melintang di badan jalan poros utama Sulawesi, memicu risiko bagi para pengendara.
“Kabel menjuntai, ujung tiang hampir menyentuh aspal. Siapa pun yang melintas harus sangat berhati-hati. Salah langkah bisa tersangkut,” tambah Yessy.
Analisis BMKG: Gempa Tipe Oblique Thrust Fault
Andri Wijaya Bidang, Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, menjelaskan bahwa gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa menengah yang bersumber dari deformasi lempeng di bawah Laut Sulawesi.
Episentrum gempa terletak di darat, sekitar 32 kilometer barat laut Pohuwato, dengan kedalaman 98 kilometer.
“Ini bukan sekadar gempa biasa. Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa ini berjenis oblique thrust fault — gabungan pergerakan mendatar dan naik,” jelas Andri.
Guncangan terasa cukup luas. Wilayah seperti Boalemo dan Pohuwato mengalami skala intensitas IV MMI — cukup kuat untuk membuat benda-benda ringan bergoyang. Sementara Gorontalo, Manado, Tarakan, dan sejumlah daerah lain merasakan intensitas III MMI. Bahkan Palu dan Morowali Utara mencatat skala II-III MMI.
“Getarannya terasa seperti truk besar yang melintas dekat rumah,” kata Andri menggambarkan sensasi yang dirasakan warga.
Responses