BRICS: Aliansi Ekonomi Global di Era Baru

- Penulis Berita

Jumat, 25 Oktober 2024 - 08:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BRICS memiliki potensi besar dalam perekonomian dunia.

BRICS memiliki potensi besar dalam perekonomian dunia.

mediarelasi.id – BRICS merupakan akronim dari sekelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Kelima negara ini memiliki karakteristik ekonomi yang berkembang pesat dan memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian global. BRICS sering dianggap sebagai penyeimbang kekuatan ekonomi tradisional seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi, potensi sumber daya alam, dan jumlah populasi yang besar.

Sejarah Pembentukan BRICS

BRICS awalnya merupakan kelompok yang terdiri dari empat negara, yakni Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok (dikenal sebagai BRIC). Istilah “BRIC” pertama kali diperkenalkan oleh ekonom dari Goldman Sachs, Jim O’Neill, pada tahun 2001. O’Neill mengidentifikasi negara-negara ini sebagai kekuatan ekonomi yang akan mendominasi panggung global di masa depan. Menyusul perkembangan ekonomi yang pesat di negara-negara tersebut, kelompok ini resmi menjadi forum kerja sama ekonomi pada tahun 2009, di mana para pemimpin negara BRIC melakukan pertemuan pertama di Yekaterinburg, Rusia. Pada tahun 2010, Afrika Selatan bergabung dengan kelompok tersebut, sehingga menjadi BRICS.

Pembentukan BRICS mencerminkan perubahan paradigma dalam ekonomi global. Jika sebelumnya perekonomian dunia didominasi oleh negara-negara maju, BRICS hadir sebagai kekuatan baru yang mewakili negara-negara berkembang dengan potensi besar. Negara-negara anggota BRICS menyumbang lebih dari 40% populasi dunia dan sekitar 25% dari PDB global, menjadikan mereka sebagai pemain penting dalam arsitektur ekonomi global.

Tujuan dan Visi BRICS

Salah satu tujuan utama BRICS adalah untuk menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil dan seimbang. Negara-negara anggota BRICS kerap menyuarakan perlunya reformasi di lembaga-lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, yang menurut mereka lebih banyak menguntungkan negara-negara maju. BRICS berupaya memperkuat peran negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan global.

Baca Juga:  Baeksang Award 2025: Drama Kuliner Raih Daesang, ‘Tangerines’ Borong Trofi

Dalam jangka panjang, BRICS juga berupaya untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, teknologi, dan kebijakan lingkungan. Forum BRICS menawarkan platform bagi negara-negara anggotanya untuk berbagi pengalaman dan solusi atas tantangan pembangunan yang dihadapi masing-masing. Melalui dialog dan kerja sama, BRICS bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di antara anggotanya.

Ekonomi BRICS: Kekuatan dan Tantangan

BRICS memiliki potensi besar dalam perekonomian dunia.

Tiongkok, sebagai ekonomi terbesar dalam BRICS, telah menjadi pusat manufaktur global dan salah satu penggerak utama ekonomi dunia. India, dengan populasi besar dan ekonomi yang tumbuh pesat, menjadi pusat teknologi informasi dan layanan. Rusia memiliki cadangan energi yang melimpah, sementara Brasil dikenal sebagai salah satu eksportir utama komoditas pertanian. Afrika Selatan, meskipun memiliki ekonomi terkecil di antara anggota BRICS, merupakan pusat ekonomi Afrika dan memiliki sumber daya mineral yang melimpah.

Namun, meskipun memiliki kekuatan ekonomi yang signifikan, BRICS juga menghadapi tantangan yang tidak kecil. Misalnya, perbedaan tingkat perkembangan ekonomi antara anggota dapat menjadi hambatan dalam pengambilan keputusan kolektif. Tiongkok dan India memiliki perekonomian yang lebih maju dibandingkan Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan ekonomi.

Selain itu, negara-negara BRICS juga harus menghadapi tantangan politik dan sosial di dalam negeri. Brasil dan Rusia, misalnya, telah mengalami gejolak politik dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, yang mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan mereka. India dan Tiongkok, meskipun menjadi dua ekonomi terbesar di dunia, juga menghadapi masalah kemiskinan dan ketimpangan yang signifikan.

Peran BRICS dalam Tata Dunia Baru

Dalam konteks geopolitik, BRICS sering dipandang sebagai blok yang menantang dominasi Barat, khususnya Amerika Serikat. Negara-negara BRICS, terutama Rusia dan Tiongkok, kerap mengadvokasi sistem multipolar dalam politik global, di mana kekuatan global tidak hanya terkonsentrasi pada segelintir negara, tetapi tersebar di berbagai kekuatan regional. BRICS juga memiliki pandangan yang lebih inklusif terkait dengan pengambilan keputusan global, mendorong agar negara-negara berkembang memiliki suara yang lebih besar di lembaga-lembaga internasional.

Baca Juga:  Indonesia dan Brazil Pererat Sinergi Industri Lewat Forum BRICS

Dalam bidang keuangan, salah satu pencapaian signifikan BRICS adalah pendirian New Development Bank (NDB) pada tahun 2014. Bank ini didirikan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di negara-negara BRICS serta negara-negara berkembang lainnya. NDB bertujuan untuk menjadi alternatif bagi Bank Dunia dan IMF, yang sering dianggap terlalu dominan dan kurang responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang.

BRICS juga memiliki mekanisme cadangan valuta asing, Contingent Reserve Arrangement (CRA), yang berfungsi sebagai jaring pengaman keuangan bagi negara-negara anggotanya jika mereka mengalami krisis likuiditas.

Masa Depan BRICS

Melihat ke depan, BRICS memiliki potensi besar untuk memainkan peran lebih besar dalam ekonomi global. Namun, untuk mencapai potensi ini, negara-negara anggota perlu memperkuat koordinasi dan kerja sama, terutama dalam mengatasi perbedaan dan tantangan domestik yang mereka hadapi. Selain itu, BRICS juga harus terus beradaptasi dengan perubahan dalam ekonomi global, termasuk perubahan teknologi dan perubahan pola perdagangan internasional.

Dengan populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan ekonomi yang berkembang pesat, BRICS dapat menjadi kekuatan yang lebih dominan di panggung global. Jika berhasil mengatasi tantangan internal dan eksternal, BRICS berpotensi untuk mengubah arsitektur ekonomi dan politik dunia, menjadikan dunia lebih multipolar dan inklusif.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB