Bashar al-Assad : Dari Penguasa Suriah ke “Tokoh Paling Korup” 2024

Bashar al-Assad

mediarelasi.idNama Bashar al-Assad, mantan Presiden Suriah, menjadi sorotan global setelah dinobatkan sebagai “Tokoh Paling Korup 2024” oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Rezim Assad, yang bertahan lebih dari dua dekade, akhirnya runtuh pada Desember 2024 setelah digulingkan oleh kelompok oposisi.

Menurut laporan OCCRP, Bashar al-Assad tidak hanya dikenal sebagai seorang diktator yang menindas perbedaan pendapat dan melanggar hak asasi manusia, tetapi juga terlibat dalam berbagai kejahatan terorganisir. Penyelundupan rokok, obat terlarang, perdagangan manusia, pencurian artefak, dan perdagangan senjata adalah beberapa bisnis gelap yang dikaitkan dengan rezimnya. Keuntungan dari aktivitas ilegal tersebut diduga digunakan untuk menopang kekuasaannya yang penuh darah.

“Dia tidak hanya melanjutkan tradisi kekejaman yang diwarisi dari ayahnya, tetapi juga membawa dimensi baru dalam korupsi dan kriminalitas yang menghancurkan kehidupan jutaan orang, bahkan melintasi batas negaranya,” ujar Alia Ibrahim, jurnalis pendiri Daraj.com dan salah satu juri penghargaan tersebut.

Kerusakan yang ditinggalkan Assad, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial, diperkirakan akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dipulihkan. Transformasinya dari seorang dokter mata lulusan London yang pendiam menjadi pemimpin otoriter dimulai ketika ia menghadapi gelombang Arab Spring pada 2011. Protes damai rakyat Suriah yang menuntut reformasi politik direspon dengan tindakan keras, memicu perang saudara yang meluluhlantakkan negara itu.

Dengan dukungan dari Iran dan Rusia, Bashar al-Assad melancarkan serangan brutal terhadap wilayah-wilayah oposisi. Kota-kota hancur, jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan lebih dari 500 ribu nyawa melayang dalam konflik berkepanjangan. Di pusat-pusat penahanan pemerintah, terjadi penyiksaan sistematis dan eksekusi tanpa pengadilan, yang semakin mencoreng nama rezimnya.

Bashar al-Assad

Akhirnya, pada Desember 2024, pasukan oposisi berhasil merebut kendali dan memaksa Assad melarikan diri ke Rusia. Rakyat Suriah menyambut kejatuhan rezimnya dengan sukacita. Pemerintahan transisi yang terdiri dari kelompok oposisi kini berusaha membangun kembali negara yang hancur. Ahmed al-Sharaa, pemimpin kelompok HTS yang berperan penting dalam penggulingan Assad, kini menjadi tokoh sentral dalam pemerintahan baru Suriah.

Penghargaan “Tokoh Paling Korup” dari OCCRP menjadi penutup kelam perjalanan Assad, menggarisbawahi betapa besar dampak buruk yang ditinggalkan oleh rezimnya, tidak hanya bagi Suriah, tetapi juga dunia internasional.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *