mediarelasi.id – Joko Widodo akhirnya angkat bicara mengenai hasil penyelidikan Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan SMA Negeri 6 Solo miliknya adalah sah dan otentik.
Dalam pernyataannya, Presiden ke-7 RI itu menegaskan bahwa ijazah tersebut memang asli. Menurutnya, Bareskrim telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, mulai dari mencocokkan dengan ijazah milik rekan-rekan seangkatan, dokumentasi saat wisuda, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga kegiatan mahasiswa pecinta alam (Mapala), termasuk bukti pengumuman penerimaan mahasiswa baru yang sempat dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat.
“Ijazah UGM itu memang asli. Bareskrim sangat rinci memverifikasi, membandingkan dengan dokumen milik teman-teman saya, melihat foto-foto masa kuliah, KKN, naik gunung, semuanya ada. Bahkan pengumuman penerimaan di koran juga dicek,” ujar Jokowi di kediamannya, Jumat (23/5).
Ia menjelaskan bahwa permintaan klarifikasi kepada Polri merupakan bagian dari proses hukum yang sedang berlangsung. Sementara itu, kasus di Polda Metro Jaya berbeda konteks karena berasal dari laporan dirinya.
“Yang dilaporkan ke Bareskrim adalah aduan dari pihak lain. Sedangkan laporan di Polda Metro Jaya itu dari saya pribadi. Tolong jangan disamakan,” jelasnya.
Saat ditanya tentang pihak-pihak yang masih meragukan keabsahan ijazahnya, Jokowi mempertanyakan apa lagi yang perlu dibuktikan.
“Mau bukti apalagi? Itu memang tugas Bareskrim untuk mengusut dan mereka sudah menjalankannya,” tegasnya.
Presiden juga mengungkapkan perasaannya jika kasus di Polda Metro Jaya harus berlanjut ke tahap selanjutnya. Namun ia menyatakan siap untuk membuka ijazah aslinya di pengadilan demi kejelasan.
“Saya sedih kalau kasus ini berlanjut. Tapi agar semuanya terang, saya siap membuka ijazah asli di pengadilan. Walaupun ijazah itu sudah pernah saya tunjukkan ke Bareskrim,” tutup Jokowi.