Banjir Besar Landa Australia, Helikopter Dikerahkan Kirim Bantuan untuk Petani Terjebak

- Penulis Berita

Selasa, 27 Mei 2025 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Australia

Australia

mediarelasi.idBencana banjir besar melanda wilayah tenggara Australia, khususnya di negara bagian New South Wales, menyebabkan ribuan warga terisolasi dan menelan korban jiwa. Lima orang dilaporkan tewas, sementara puluhan ribu lainnya terdampak langsung, terutama di daerah pesisir tengah utara.

Dilansir dari CNA, Senin (26/5/2025), helikopter milik pemerintah dikerahkan untuk mengirimkan bantuan darurat, termasuk pakan ternak, kepada petani yang tak bisa dijangkau melalui darat. Akses ke berbagai kota tertutup akibat hujan deras berhari-hari yang mengakibatkan banjir meluas dan kerusakan parah pada infrastruktur serta properti warga.

Diperkirakan lebih dari 10.000 properti mengalami kerusakan, dengan banyak jalan dan rambu lalu lintas tenggelam dalam air setinggi kaca depan kendaraan. Saat ini, sekitar 32.000 orang masih terisolasi, meskipun air banjir mulai sedikit surut.

Baca Juga:  Hujan Deras Lumpuhkan Ibu Kota: Genangan Capai 1 Meter, Jakarta Kembali “Tenggelam”

Pemerintah negara bagian telah melakukan sekitar 43 pengiriman bantuan melalui udara dan 130 pengiriman lainnya lewat berbagai metode untuk membantu warga terdampak, khususnya yang bergantung pada peternakan. Ternak yang terjebak turut mendapat perhatian khusus berupa perawatan dan suplai makanan.

Pada saat puncak bencana, sekitar 50.000 penduduk berada dalam kondisi terputus total, akibat sungai-sungai yang meluap secara cepat. Perdana Menteri Anthony Albanese menyebut situasi di lokasi terdampak masih dalam kondisi darurat, meski sejumlah upaya pembersihan dan pemulihan sudah dimulai.

Baca Juga:  Selama Konklaf, Vatikan Nonaktifkan Sinyal Telekomunikasi di Dalam Negeri

Australia saat ini menghadapi tren cuaca ekstrem yang makin sering, diduga kuat berkaitan dengan perubahan iklim global. Setelah bertahun-tahun menghadapi kebakaran hutan dan kekeringan, kini banjir menjadi ancaman yang terus berulang.

Bencana ini menjadi pengingat nyata bahwa adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim perlu segera diperkuat. Peran bantuan udara menjadi sangat vital di tengah krisis, membantu menjangkau komunitas yang terisolasi dan mempercepat proses pemulihan.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi
Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:31 WIB

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Berita Terbaru