Bahaya Penggunaan Iodium Berlebihan

Penting untuk memahami mengapa tubuh memerlukan iodium.

mediarelasi.id – Iodium adalah mineral esensial yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, terutama untuk fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar ini, yang terletak di leher, bertanggung jawab dalam memproduksi hormon tiroid yang mengatur berbagai fungsi metabolisme tubuh, pertumbuhan, perkembangan otak, dan kesehatan keseluruhan.

Kebutuhan iodium pada tubuh umumnya dipenuhi melalui makanan seperti garam beriodium, makanan laut, dan produk susu. Namun, meskipun kekurangan iodium sering kali menjadi perhatian, konsumsi iodium berlebihan juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Mengapa Tubuh Memerlukan Iodium?

Penting untuk memahami mengapa tubuh memerlukan iodium.

Hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), membutuhkan iodium sebagai bahan dasar pembentukannya.

Kedua hormon ini memiliki peran penting dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. Kadar hormon tiroid yang cukup membantu menjaga keseimbangan energi, suhu tubuh, serta kesehatan jantung dan otak. Bayi dan anak-anak membutuhkan iodium untuk perkembangan otak dan sistem saraf mereka.

Namun, asupan iodium berlebihan dapat mengganggu fungsi normal kelenjar tiroid dan sistem tubuh lainnya, yang bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan, seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau bahkan kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) akibat penurunan aktivitas kelenjar tiroid.

Dampak Penggunaan Iodium Berlebihan

Beberapa efek kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi iodium berlebihan antara lain:

  1. Gangguan Tiroid: Kelebihan iodium dapat menyebabkan gangguan fungsi tiroid. Pada beberapa orang, konsumsi iodium berlebih dapat memicu hipertiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan. Hipertiroidisme bisa menyebabkan gejala seperti detak jantung yang cepat, penurunan berat badan secara drastis, kecemasan, tremor, serta gangguan tidur. Di sisi lain, asupan iodium yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan hipotiroidisme pada sebagian orang, terutama mereka yang sudah memiliki kondisi autoimun tiroid. Hipotiroidisme bisa menimbulkan gejala seperti kelelahan, kenaikan berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan depresi.
  2. Tiroiditis: Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang bisa disebabkan oleh konsumsi iodium berlebih. Peradangan ini dapat mengganggu produksi hormon tiroid dan memicu hipertiroidisme atau hipotiroidisme, tergantung pada respons tubuh individu. Kelenjar tiroid yang meradang juga bisa membesar (pembesaran tiroid atau goiter), yang dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas jika pembesarannya cukup signifikan.
  3. Risiko Penyakit Autoimun Tiroid: Asupan iodium yang berlebihan dapat memicu penyakit autoimun tiroid, seperti penyakit Graves atau tiroiditis Hashimoto. Penyakit Graves adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan hipertiroidisme. Sebaliknya, tiroiditis Hashimoto adalah gangguan autoimun yang menyebabkan hipotiroidisme akibat perusakan sel-sel tiroid oleh sistem kekebalan tubuh. Peningkatan asupan iodium dapat memperburuk kondisi ini atau bahkan memicu timbulnya penyakit pada individu yang rentan.
  4. Gangguan Pencernaan dan Mual: Konsumsi iodium dalam jumlah besar, terutama melalui suplemen, dapat menyebabkan mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Beberapa orang juga mengalami nyeri perut atau diare akibat iritasi pada saluran pencernaan. Gejala ini sering kali menjadi tanda awal bahwa tubuh sedang mengalami kelebihan iodium.
  5. Keracunan Iodium: Keracunan iodium atau iodium toksik dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi iodium dalam jumlah yang sangat tinggi dalam jangka waktu singkat. Gejala keracunan iodium bisa termasuk rasa logam di mulut, nyeri perut, muntah, diare, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian. Meskipun keracunan iodium jarang terjadi, hal ini bisa terjadi jika seseorang menggunakan suplemen iodium atau mengonsumsi produk makanan dengan kandungan iodium tinggi tanpa pengawasan medis.
  6. Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap iodium, terutama ketika iodium diberikan secara intravena, seperti dalam prosedur medis dengan pewarna kontras yang mengandung iodium. Reaksi alergi ini bisa berupa ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.

Siapa yang Berisiko Terkena Bahaya Penggunaan Iodium Berlebihan?

Orang-orang yang berisiko mengalami bahaya akibat kelebihan iodium termasuk:

  • Orang dengan Riwayat Penyakit Tiroid: Mereka yang memiliki riwayat hipertiroidisme atau hipotiroidisme lebih rentan terhadap dampak buruk asupan iodium berlebih. Konsumsi iodium yang tinggi dapat memperburuk kondisi mereka atau memicu gejala baru.
  • Pengguna Suplemen Iodium: Penggunaan suplemen iodium tanpa pengawasan dokter bisa berisiko menimbulkan kelebihan iodium, terutama jika suplemen tersebut melebihi batas kebutuhan harian.
  • Individu dengan Penyakit Autoimun Tiroid: Mereka yang memiliki penyakit autoimun seperti Hashimoto atau Graves lebih rentan mengalami komplikasi akibat kelebihan iodium.

Berapa Batas Aman Konsumsi Iodium?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai badan kesehatan lainnya telah menetapkan rekomendasi asupan iodium harian yang aman. Berikut adalah pedoman umum kebutuhan iodium:

  • Bayi (0-6 bulan): 110 mikrogram per hari
  • Bayi (7-12 bulan): 130 mikrogram per hari
  • Anak-anak (1-8 tahun): 90-120 mikrogram per hari
  • Anak-anak (9-13 tahun): 120 mikrogram per hari
  • Dewasa: 150 mikrogram per hari
  • Wanita Hamil dan Menyusui: 220-290 mikrogram per hari

Konsumsi di atas 1100 mikrogram per hari pada orang dewasa dianggap berlebihan dan bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Penting untuk menjaga asupan iodium sesuai kebutuhan harian dan menghindari suplemen iodium tanpa saran medis, terutama jika sudah mengonsumsi makanan tinggi iodium seperti garam beriodium atau makanan laut.

Tips Mencegah Kelebihan Iodium

Untuk mencegah kelebihan iodium, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Perhatikan Asupan Makanan: Pastikan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tinggi iodium, seperti rumput laut atau suplemen makanan laut.
  2. Batasi Penggunaan Suplemen: Suplemen iodium sebaiknya hanya digunakan sesuai petunjuk dokter.
  3. Konsultasi dengan Dokter: Jika memiliki kondisi tiroid atau sedang hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kebutuhan iodium.
  4. Memahami Kebutuhan Pribadi: Setiap orang memiliki kebutuhan iodium yang berbeda. Mengenali kebutuhan ini dapat membantu menjaga asupan iodium dalam batas yang aman.

Kesimpulan

Meskipun iodium sangat penting untuk kesehatan, terutama untuk fungsi tiroid, kelebihan iodium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari gangguan tiroid hingga keracunan. Penting untuk selalu mengonsumsi iodium dalam batas yang wajar, serta menghindari penggunaan suplemen tanpa panduan medis.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *