AS-China Sepakati Jeda Tarif 90 Hari, Wall Street Meroket!

- Penulis Berita

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AS

AS

mediarelasi.id – Bursa saham AS mengalami lonjakan tajam pada Senin (12/5/2025), setelah kabar mengejutkan datang dari meja perundingan dagang dua raksasa ekonomi dunia: Amerika Serikat dan China.

Kedua negara sepakat untuk menghentikan sementara perang dagang selama 90 hari, dengan menurunkan sebagian besar tarif impor yang selama ini membebani perdagangan global. Langkah ini langsung memicu sentimen positif di pasar, yang sebelumnya gelisah menghadapi potensi resesi global akibat ketegangan tarif.

S&P 500 Hampir Sentuh Rekor Tertinggi

Merespons kabar tersebut, indeks S&P 500 melonjak 3,3 persen, nyaris menyamai rekor tertingginya yang terakhir dicetak pada Februari 2025. Indeks ini mencatat kenaikan sebesar 184,28 poin dan ditutup di posisi 5.844,19.

Tak kalah impresif, Dow Jones Industrial Average menambahkan 1.160,72 poin ke level 42.410,10, sementara Nasdaq Composite melesat 4,3 persen, atau 779,43 poin, hingga mencapai 18.708,34.

Baca Juga:  Indonesia Dorong ASEAN Perkuat Ekosistem Digital Aman bagi Anak

Investor Rayakan ‘Jeda Perang’

Keputusan menurunkan tarif dinilai sebagai angin segar bagi pasar. Para investor memandang kesepakatan ini sebagai peluang strategis untuk memulihkan hubungan ekonomi bilateral, sekaligus mencegah gangguan rantai pasok yang selama ini menghantui sektor industri AS.

“Ini bisa dibilang skenario terbaik dalam waktu dekat,” kata salah satu analis pasar kepada Associated Press. “Investor jelas menyambut hangat karena jeda ini memberi ruang bernapas bagi pelaku usaha.”

Efek Domino ke Pasar Global

Optimisme tidak hanya terbatas di Wall Street. Bursa-bursa saham di Eropa dan Asia juga mencatatkan kenaikan moderat, mengikuti euforia dari pasar AS. Meski tak setajam lonjakan di New York, peningkatan ini mencerminkan harapan global terhadap stabilitas ekonomi dunia.

Baca Juga:  Ketidakpastian Tarif Impor Trump Menghantam Wall Street

Langkah Taktis Pemerintahan AS

Kebijakan jeda tarif ini juga dipandang sebagai manuver politik dan ekonomi dari Presiden Donald Trump, yang tengah menyusun strategi dagang baru jelang tahun fiskal. Setelah sebelumnya bersikukuh dengan pendekatan tarif tinggi, keputusan ini menandai potensi arah baru kebijakan perdagangan AS.

Masih Ada PR Besar

Meski disambut hangat, para analis mengingatkan bahwa kesepakatan ini bersifat sementara. Jika dalam 90 hari tidak tercapai kesepakatan permanen, konflik dagang bisa kembali membara.

Namun, untuk saat ini, pasar bersorak. Wall Street pun menikmati momen langka: damai (sementara) di medan perang tarif.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB