AHY Dorong Pendekatan Inklusif dalam Pembangunan Hijau di Seri Kuliah Strategis Yudhoyono 2025

- Penulis Berita

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AHY

AHY

mediarelasi.idMenteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka Seri Kuliah Strategis The Yudhoyono Institute 2025 dengan mengusung tema “Green Growth: Pertumbuhan Hijau yang Berkeadilan”, Senin (12/5/2025), di Jakarta.

Acara ini menghadirkan kolaborasi antara pemangku kebijakan nasional, akademisi dari Stanford University, dan ilmuwan energi terkemuka Prof. Arun Majumdar. Seri kuliah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara kebijakan pembangunan dan transisi hijau dalam kerangka pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pidato pembuka, AHY menekankan bahwa konsep pertumbuhan hijau tidak dapat dipisahkan dari aspek keadilan sosial. Menurutnya, kebijakan lingkungan yang efektif harus turut mencakup agenda pengurangan kemiskinan, pemerataan teknologi, serta pembangunan yang merata di seluruh wilayah.

Baca Juga:  AHY Ungkap Faktor Penurunan Kursi Demokrat di DPR 2024

“Pertumbuhan yang ramah lingkungan harus dibarengi dengan inklusivitas dan keberpihakan pada kelompok rentan,” ujar AHY dalam forum tersebut.

AHY juga menyoroti berbagai tantangan global saat ini seperti krisis iklim, risiko kerawanan pangan, serta kesenjangan akses teknologi digital. Ia menyebutkan bahwa respons terhadap isu-isu ini memerlukan keterpaduan antara strategi global dan pelaksanaan lokal.

Pemerintah, menurut AHY, telah menjalankan sejumlah inisiatif strategis, termasuk pembangunan sistem irigasi berbasis teknologi pintar, percepatan transisi energi bersih, serta peningkatan posisi Indonesia dalam rantai pasok industri kendaraan listrik dan baterai dunia.

Baca Juga:  Pramono Anung Berencana Libatkan Pakar AI untuk Transformasi Administrasi Jakarta

Di hadapan para peserta yang terdiri dari akademisi, profesional muda, dan pemangku kepentingan pembangunan, AHY mengajak untuk merumuskan ulang paradigma pertumbuhan nasional. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan dan manfaat langsung bagi masyarakat luas.

“Teknologi harus dapat diakses secara merata, dan prinsip kerja sama global harus dapat diterjemahkan dalam kebijakan yang efektif di tingkat daerah,” tegasnya.

Berita Terkait

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?
Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum
PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG
Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Berita ini 21 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:50 WIB

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Minggu, 28 September 2025 - 13:48 WIB

PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Berita Terbaru

Politik

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:46 WIB