mediarelasi.id – Harapan AC Milan untuk mengakhiri penantian panjang di ajang Coppa Italia kembali kandas. Bermain di Stadio Olimpico, Rossoneri harus mengakui keunggulan Bologna dengan skor tipis 0-1 dalam partai final, Kamis malam waktu setempat.
Gol semata wayang yang dicetak Dan Ndoye pada menit ke-53 menjadi pukulan telak bagi Milan, yang tampil kurang menggigit sepanjang pertandingan. Blunder lini belakang, terutama kegagalan Theo Hernandez dalam mengantisipasi umpan silang Riccardo Orsolini, berujung pada gol kemenangan Bologna.
“Kami tidak mampu memanfaatkan momen penting di laga sebesar ini,” ujar pelatih Milan, Sergio Conceicao, usai pertandingan melalui laman resmi klub.
Ini menjadi kekalahan ketiga Milan di final Coppa Italia dalam delapan tahun terakhir, memperpanjang paceklik gelar mereka yang terakhir kali diraih pada 2003. Musim ini, kekalahan tersebut semakin menegaskan periode sulit bagi klub asal kota mode itu, setelah lebih dulu tersingkir dari Liga Champions.
Milan sejatinya sempat mengancam di awal laga. Peluang emas yang melibatkan Luka Jovic dan bola pantul dari Beukema berhasil ditepis secara gemilang oleh kiper Lukasz Skorupski. Namun, tekanan itu tak cukup berlanjut menjadi gol.
Rafael Leao mencoba membangkitkan daya serang Milan lewat tusukan-tusukan eksplosif dari sisi kiri. Namun minimnya dukungan dari lini kedua membuat upaya sang winger asal Portugal gagal membuahkan hasil.
Sementara Bologna tampil lebih rapi dan efisien. Kemenangan ini sekaligus menandai trofi Coppa Italia pertama mereka sejak 1974, sebuah pencapaian besar yang mencatatkan nama pelatih mereka, Thiago Motta, dalam sejarah klub.
Upaya Sergio Conceicao membalik keadaan dengan memasukkan Santiago Gimenez dan Youssouf Fofana tak membawa perubahan berarti. Milan kesulitan menembus lini belakang Bologna yang tampil disiplin hingga peluit akhir.
Kiper Milan, Mike Maignan, menjadi salah satu dari sedikit pemain yang tampil konsisten, namun mengakui timnya harus segera berbenah.
“Kami harus mengevaluasi semua sektor. Ini musim yang penuh kekecewaan,” katanya singkat.
Kini Milan hanya memiliki dua pertandingan tersisa di Serie A untuk mengamankan posisi empat besar dan tiket ke Liga Champions musim depan. Harapan satu-satunya yang tersisa adalah menutup musim dengan hasil positif di liga domestik.