mediarelasi.id – Media sosial X ramai memperbincangkan perubahan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dibagikan dalam bentuk bahan mentah, bukan makanan siap saji. Namun, Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah kebijakan resmi dari pusat. Hingga kini, pemerintah belum mengambil keputusan terkait pembagian MBG dalam bentuk bahan mentah selama masa libur sekolah.
Beberapa foto pembagian MBG mentah beredar di media sosial, di antaranya yang berasal dari beberapa sekolah di Tangerang Selatan. Dalam foto tersebut terlihat paket berisi beras, pisang, jeruk, telur puyuh, dan ikan asin. Akun @TrinityTraveller menulis, “MBG sekarang dikasih bahan mentah untuk lima hari, khusus anak SD di Tangsel.”
Selain itu, ada pula foto paket MBG berupa susu kotak, biskuit, dan buah, yang menurut pengguna lain juga berasal dari sekolah di Tangsel. “Ada perubahan bentuk MBG di Tangsel,” tulis akun @keinun.
Menanggapi hal ini, Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan belum ada kebijakan resmi untuk memberikan MBG dalam bentuk bahan mentah selama masa libur sekolah. “Saat ini kami masih menyusun petunjuk teknis pelaksanaan MBG untuk masa libur sekolah,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Dadan menjelaskan, penyusunan juknis tersebut mempertimbangkan berbagai faktor seperti tingkat kehadiran siswa di sekolah dan efektivitas penyaluran gizi. BGN juga telah meminta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah untuk melakukan survei guna mengetahui jumlah siswa yang masih hadir selama liburan.
“Jika siswa tetap bersekolah, MBG akan diberikan dalam bentuk makanan segar, dan bisa juga dibekali dengan bahan tahan lama seperti telur, buah, dan susu untuk satu atau dua hari,” jelas Dadan.
Namun, jika sebagian besar siswa tidak hadir selama libur, maka MBG akan difokuskan kepada kelompok rentan lain seperti ibu hamil, menyusui, dan balita agar manfaat gizi tetap tersalurkan secara optimal.
“Kami pastikan setiap kebijakan didasarkan pada prinsip pemerataan gizi dan efektivitas penyaluran. Tidak ada kebijakan sepihak terkait format MBG,” tegas Dadan.
Dia menambahkan, semua proses pengambilan keputusan dilakukan dengan cermat dan transparan serta akan terus diinformasikan ke publik. “BGN berkomitmen menjaga manfaat program agar tepat sasaran,” ujarnya.
Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, juga menegaskan bahwa hingga kini tidak ada regulasi yang mengatur penggantian MBG dengan bahan mentah atau uang tunai selama libur sekolah.
“Saat libur, MBG biasanya tidak didistribusikan,” kata Irma saat dihubungi. Dia juga mempertanyakan dasar distribusi MBG bahan mentah di Tangsel dan menyebut penjelasan yang diberikan tidak masuk akal.
“Bahan mentah seperti beras dibagikan, tapi lauknya sudah dimasak. Jika sudah dimasak lalu disimpan lama, justru tidak higienis,” ujarnya.
Irma berpendapat, distribusi MBG harus dihentikan saat libur karena durasinya singkat dan distribusi dalam bentuk uang tunai berisiko tidak sesuai tujuan.
“Kalau diberikan uang, khawatir malah dibelikan pulsa,” tutup politisi Partai NasDem ini.
Sebagai informasi, masa libur akhir semester genap tahun ajaran 2024/2025 akan berlangsung di bulan Juni-Juli 2025 di berbagai daerah. Di Jakarta, masa libur dimulai 28 Juni hingga 12 Juli 2025, dengan masuk kembali tanggal 14 Juli.
Di Jawa Barat, libur dimulai 30 Juni hingga 12 Juli, bersamaan dengan penerimaan murid baru tahun ajaran 2025/2026. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, libur berlangsung sekitar akhir Juni sampai pertengahan Juli 2025 sesuai kalender pendidikan masing-masing daerah.
