mediarelasi.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mempercepat proses penanganan bencana longsor yang menimpa jalur akses menuju Stasiun Batu Tulis di Kota Bogor. Langkah cepat ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan operator transportasi demi menjamin keselamatan pengguna serta mendukung pelayanan kereta api yang lebih andal.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi fokus utama dalam penanganan insiden tersebut. DJKA melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung telah memulai proses pemulihan secara bertahap di lokasi yang terdampak longsor.
“Penanganan ini kami lakukan dengan cepat dan terukur. Kami ingin memastikan mobilitas masyarakat tetap berjalan dengan aman, meski dalam kondisi darurat,” ujar Allan Tandiono saat dikonfirmasi pada Jumat (6/6/2025).
Allan juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan underpass di kawasan Batu Tulis merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi jumlah perlintasan sebidang antara rel kereta dan jalan umum. Hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan serta meningkatkan keselamatan lalu lintas di kawasan tersebut.
Kepala BTP Bandung, Endang Setiawan, menyampaikan bahwa proses penanganan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama difokuskan pada pembersihan material longsor dan penguatan struktur lereng di sekitar Jalan R. Saleh Danasasmita yang terdampak langsung.
“Untuk tahap kedua atau tahap ultimate, pelaksanaannya direncanakan mulai awal 2026. Proyek ini merupakan kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bogor, serta PT KAI, dengan dukungan pembiayaan melalui skema Infrastructure Maintenance and Operation (IMO),” jelas Endang.
Dengan langkah cepat ini, pemerintah berharap akses menuju Stasiun Batu Tulis dapat segera kembali normal dan masyarakat bisa kembali menikmati layanan transportasi dengan aman dan nyaman.