mediarelasi.id – Meskipun pesawat terbang dikenal sebagai moda transportasi paling aman, kecelakaan tetap menjadi momok menakutkan bagi penumpang. Dari seluruh fase penerbangan, proses pendaratan dianggap sebagai saat paling kritis.
Menurut data yang dihimpun ABC News, kegagalan saat mendarat berpotensi fatal karena kru pesawat memiliki waktu sangat terbatas untuk mengambil keputusan dan mengatasi masalah. Apa saja faktor yang kerap menyebabkan pesawat gagal mendarat?
Penyebabnya beragam, mulai dari kerusakan teknis pada pesawat, kondisi cuaca, hingga faktor eksternal seperti gangguan dari lingkungan sekitar. Sebagai contoh, pada akhir tahun lalu di Korea Selatan, kecelakaan fatal terjadi akibat kombinasi faktor internal dan eksternal.
Pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 yang terbang dari Bangkok ke Muan mengalami kecelakaan setelah menabrak sekelompok burung saat mendekati landasan. Beberapa burung tersedot ke dalam mesin pesawat, menyebabkan kompresor mesin macet dan kehilangan daya dorong. Video dari lokasi menunjukkan asap keluar dari mesin kanan, pertanda kegagalan mesin.
Pesawat yang kehilangan kendali kemudian tergelincir melewati landasan pacu dan menghantam tanggul dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan ini menewaskan hampir seluruh penumpang dan awak, hanya dua kru yang duduk di bagian belakang yang berhasil selamat.
Selain itu, kegagalan mendarat juga bisa disebabkan oleh kondisi landasan pacu yang tidak aman. Misalnya, di Bandara Internasional Chicago Midway, seorang pilot Southwest Airlines pernah membatalkan pendaratan karena terdapat pesawat lain yang akan lepas landas. Manuver ini dikenal sebagai “go-around”.
Berikut beberapa alasan utama pesawat melakukan go-around, dikutip dari Simple Flying:
- Halangan di Landasan Pacu: Adanya kendaraan, satwa, atau pesawat lain yang berada di landasan pacu mengharuskan pesawat untuk membatalkan pendaratan sementara.
- Cuaca Buruk: Kondisi seperti kabut tebal, hujan deras, atau angin kencang dapat mengurangi jarak pandang dan kestabilan pesawat saat mendarat.
- Penyelarasan Tidak Stabil: Jika posisi pesawat saat mendekati landasan tidak tepat atau tidak stabil, pilot biasanya melakukan go-around untuk mencoba pendaratan yang lebih aman.
- Kepadatan Lalu Lintas Udara: Ketika banyak pesawat mengantri untuk lepas landas atau mendarat, pengendali lalu lintas udara mungkin meminta pesawat untuk mengulang pola pendaratan.
- Masalah Teknis: Kerusakan pada sistem pendaratan, seperti kegagalan membuka roda, juga menjadi alasan penting untuk membatalkan pendaratan.
Keselamatan penumpang dan kru selalu menjadi prioritas utama dalam setiap penerbangan. Oleh sebab itu, keputusan batal mendarat dan melakukan go-around merupakan langkah penting untuk menghindari risiko yang lebih besar.