mediarelasi.id – Bukan hanya kata-kata yang bisa menyakiti—kondisi mulut yang tak terawat juga bisa menghantam jantungmu. Selama ini, kita cenderung menganggap mulut hanya sebagai pintu masuk makanan atau tempat keluarnya ucapan. Tapi siapa sangka, mulut ternyata adalah salah satu cermin utama kondisi kesehatan jantung?
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ada benang merah antara kesehatan mulut dan sistem kardiovaskular. Terutama penyakit gusi seperti periodontitis—yang sering kali berkembang dari kebiasaan sepele seperti malas menyikat gigi—dapat memicu peradangan kronis dan memungkinkan bakteri memasuki aliran darah. Bakteri-bakteri ini bisa “menumpang” hingga ke jantung, menyebabkan infeksi serius seperti endokarditis atau memperparah penyumbatan arteri.
Saat gusi mengalami kerusakan, bahkan aktivitas ringan seperti mengunyah atau membersihkan gigi bisa membuka jalur bagi mikroorganisme berbahaya menyusup ke dalam sirkulasi tubuh. Begitu sampai di pembuluh darah, mereka bisa menempel pada lapisan dalam arteri (endotelium) dan memicu reaksi peradangan yang berdampak pada tekanan darah hingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Inflamasi: Si Penyulut Diam-diam
Kuncinya adalah peradangan. Periodontitis memicu respon imun berkepanjangan dan meningkatkan produksi protein C-reaktif serta sitokin, dua “alarm” utama sistem kekebalan tubuh. Molekul ini bisa membuat dinding pembuluh darah jadi lebih rentan dan mempercepat pembentukan plak aterosklerotik—yang jika dibiarkan bisa menyumbat arteri seperti kerak membatu di dalam pipa air.
Dalam kasus ekstrem, infeksi dari mulut bisa menyusup ke jantung yang sudah rapuh—terutama pada pasien dengan katup jantung buatan atau kelainan jantung bawaan. Karena itu, dokter gigi biasanya memberikan antibiotik sebelum prosedur tertentu dilakukan pada pasien berisiko tinggi untuk mencegah infeksi jantung fatal seperti infective endocarditis.
Mulut: Medan Perang Mikroskopik
Dari luar, mulut tampak damai. Tapi di dalamnya, ada pertempuran antara mikroba jahat dan mikroba baik yang menjaga keseimbangan mikrobioma. Ketika kebersihan mulut diabaikan, bakteri berbahaya mulai mengambil alih, menyebabkan dysbiosis, ketidakseimbangan mikrobioma yang bisa memicu peradangan sistemik. Ini bukan hanya memperparah masalah mulut, tapi juga dapat merusak jantung dari dalam.
Faktor-faktor lain seperti merokok, minum alkohol berlebihan, pola makan tinggi gula, dan diabetes juga memperburuk kondisi mulut dan sekaligus menjadi faktor risiko penyakit jantung. Tembakau, misalnya, melemahkan jaringan gusi dan menurunkan respons imun. Alkohol membuat mulut kering dan mengacaukan flora alami di sana. Sementara diabetes yang tidak terkendali memperlambat penyembuhan dan memperburuk kerusakan jaringan.
Merawat Gigi, Menyelamatkan Jantung
Jelas sudah bahwa menjaga kebersihan mulut bukan cuma soal penampilan atau napas segar—tapi tentang bertahan hidup. Menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, rutin ke dokter gigi, dan mengobati infeksi mulut sejak dini bisa menjadi langkah sederhana tapi penting untuk menjaga jantung tetap berdetak sehat.
Meski tentu saja, kesehatan jantung juga dipengaruhi faktor lain seperti genetika, olahraga, dan pola makan, kesehatan mulut adalah salah satu bagian puzzle yang tak boleh diabaikan. Dengan merawat mulut, kita tidak hanya melindungi senyum kita—tapi juga memperpanjang usia dan kualitas hidup.