mediarelasi.id – Di tengah keheningan suasana duka di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto berdiri tegak, memberi penghormatan terakhir kepada seorang legenda—Eddie M. Nalapraya, tokoh yang tak hanya menanamkan akar pencak silat di bumi nusantara, tetapi juga menumbuhkannya hingga dikenal dunia.
Berpulang di usia 93 tahun, sosok Eddie dikenang bukan hanya sebagai Bapak Pencak Silat Dunia, tapi juga sebagai pembina, pejuang budaya, dan jembatan silaturahmi lintas negara lewat bela diri asli Indonesia.
“Beliau Ketua Umum Sejati, Saya Hanya Pengganti”
Dengan nada suara yang penuh hormat dan emosi tertahan, Presiden Prabowo mengenang kedekatannya dengan mendiang Eddie sejak era 1980-an. Bagi Prabowo, Eddie bukan sekadar senior—ia adalah panutan, pemimpin sejati, dan guru dalam dunia silat.
“Kalau ditanya siapa Ketum IPSI, ya Pak Eddie. Saya hanya penerus langkahnya. Beliau benar-benar milik silat Indonesia,” ucap Presiden Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).
Presiden yang hari itu mengenakan baju safari krem dan peci hitam khasnya, menyebut bahwa Eddie memiliki peran monumental dalam membawa pencak silat ke panggung dunia. Ia tak hanya menjaga warisan budaya, tapi menjadikannya diplomasi identitas Indonesia ke mancanegara.
“Beliau keliling dunia, mempertahankan silat sebagai cerminan kepribadian bangsa. Kita semua saksi bahwa beliau tak pernah lelah,” ujar Presiden.
Dari TMII ke Kalibata: Perjalanan Terakhir Sang Pendekar
Setelah disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII, tempat yang begitu identik dengan perjalanan hidup Eddie, jenazahnya diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Diiringi oleh doa dan penghormatan dari keluarga, sahabat, serta tokoh-tokoh penting nasional.
Sejumlah pejabat hadir memberi penghormatan, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Tak hanya sekadar pelayat, mereka adalah saksi akan warisan besar yang ditinggalkan almarhum.
Penghormatan Negara: Bintang Mahaputra
Sebagai bentuk penghargaan tertinggi atas jasa-jasanya dalam melestarikan dan memajukan budaya bangsa, almarhum Eddie Nalapraya dianugerahi Bintang Mahaputra. Sebuah simbol yang tak hanya mengakui kontribusinya, tetapi juga menegaskan bahwa pencak silat adalah bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa.