Geger Tawuran Siswa SD di Depok: Polisi Siap Turun Tangan, Mediasi dan Pembinaan Jadi Langkah Utama

Tawuran

mediarelasi.idSebuah video mengejutkan yang merekam aksi tawuran antar siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Tapos, Depok, viral di media sosial dan langsung memantik respons publik. Dalam rekaman berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak sekelompok bocah berseragam pramuka dan pakaian bebas saling serang menggunakan mistar baja, diiringi teriakan provokatif dari seorang perekam yang merekam sambil tertawa dari atas sepeda motor.

Insiden yang terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sore di sekitar Perumahan Laguna 1, Cilangkap, Tapos itu sontak mengundang perhatian pihak berwenang. Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono, menyebut kejadian tersebut menjadi “atensi khusus” dan menegaskan bahwa aparat bersama Pemkot Depok akan menggelar mediasi antara orang tua siswa dan pihak dua sekolah yang terlibat: SDN Cilangkap 5 dan SDN Cilangkap 8.

“Tidak ada korban luka, tapi yang paling memprihatinkan adalah adanya unsur provokasi dari perekam. Padahal, kalau ada niat mencegah, peristiwa itu bisa dicegah sebelum terjadi bentrok,” ujar Jupriono, Selasa (13/5).

Jupriono menambahkan, langkah hukum tidak akan menjadi prioritas. Polsek Cimanggis akan mengedepankan pendekatan pembinaan dan edukasi agar insiden serupa tak terulang. “Fokus kami adalah pencegahan jangka panjang, bukan sekadar penindakan sesaat,” tegasnya.

Langkah cepat juga diambil Dinas Pendidikan Kota Depok. Kepala Dinas, Siti Chaerijah Aurijah, menyampaikan bahwa pertemuan telah digelar pada Senin (12/5) antara dinas, pihak sekolah, dan orang tua siswa. Dalam pertemuan itu, siswa diminta menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengulangi aksi kekerasan.

“Selain siswa, pembinaan juga akan menyasar guru dan orang tua. Kami tidak ingin sekadar meredam gejolak, tapi menyentuh akar masalahnya—yakni pembentukan karakter dan pengawasan anak,” jelas Siti.

Rekaman video yang beredar turut memperlihatkan sisi gelap dari dunia digital: bagaimana aksi kekerasan anak-anak bisa menjadi tontonan sekaligus konten provokatif. “Sudah GC nih,” ujar sang perekam dalam video, merujuk pada istilah “gas conflict” atau memancing keributan.

Untungnya, warga sekitar cepat bertindak. Beberapa menit setelah bentrokan dimulai, penduduk setempat turun tangan membubarkan kerumunan dan melerai perkelahian. Anak-anak pun segera bubar sebelum situasi semakin memburuk.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *