Hujan Deras Lumpuhkan Ibu Kota: Genangan Capai 1 Meter, Jakarta Kembali “Tenggelam”

mediarelasi.id – Jakarta kembali diuji. Selasa (13/5) sore hingga malam, hujan deras tanpa jeda mengguyur ibu kota, menyebabkan sejumlah kawasan lumpuh terendam air. Banjir setinggi hingga satu meter melanda permukiman dan jalan protokol, menandai babak baru dalam kisah klasik tahunan: Jakarta dan banjir.
Tak hanya menggenangi permukiman warga, sejumlah ruas jalan utama pun ikut terendam. Laporan terbaru dari BPBD DKI Jakarta mencatat 14 rukun tetangga (RT) dan tiga ruas jalan terkena dampak langsung. Dua wilayah dengan genangan terdalam: Meruya Utara dan Cilandak Timur, dengan air mencapai 100 cm.
Berikut titik-titik banjir yang terdata:
Jakarta Barat
- Meruya Utara: 1 RT, air setinggi 1 meter.
- Srengseng: 1 RT, ketinggian air 40 cm.
Jakarta Selatan
- Kuningan Barat: 9 RT, air berkisar antara 30–80 cm, diperparah luapan Kali Mampang dan Krukut.
- Cilandak Timur: 3 RT, genangan 35–100 cm akibat hujan ekstrem dan luapan Sungai Krukut.
Ruas Jalan yang Tergenang
- Jalan Kemang Utara IX, Bangka – 40 cm
- Jalan Pondok Karya, Pela Mampang – 60 cm
- Jalan Benda Bawah Raya, Cilandak Barat – 40 cm
Kolong Tol Meruya Selatan: Titik Genting Banjir
Kolong Tol Meruya Selatan jadi salah satu lokasi paling kritis malam itu. Air sempat mencapai 1,3 meter, menutup total jalur putar balik. Lalu lintas dialihkan, dan kendaraan roda empat diarahkan melalui jalur lawan arah. Polisi, petugas BPBD, serta Jasa Marga berjibaku mengatur arus kendaraan dan membantu pengemudi yang kesulitan melintasi genangan.
Kemang Tak Luput: Sapi dalam Genangan, Motoris Putar Balik
Wilayah Kemang juga tak luput. Di Jalan Kemang Utara IX, air setinggi 40 cm membuat lalu lintas tersendat. Motoris memilih berhenti atau balik arah, sementara beberapa warga berinisiatif mengatur kendaraan di tengah ketiadaan petugas. Tak jauh dari lokasi, area penjualan hewan kurban ikut terdampak. Puluhan sapi tampak berdiri cemas dalam kubangan air, menyisakan pemandangan kontras antara derasnya hujan dan ketidakberdayaan makhluk hidup di tengah kota.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel ke titik-titik genangan, bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Pemadam Kebakaran untuk melakukan penyedotan. Namun, intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sungai-sungai kecil mempercepat proses banjir menyebar ke berbagai wilayah.
Jakarta mungkin tak pernah benar-benar siap menghadapi hujan. Setiap deras yang turun tak hanya membawa air, tapi juga pertanyaan lama yang belum terjawab: sampai kapan ibu kota terus kebanjiran tanpa solusi yang benar-benar tuntas?
Responses