Wall Street Bangkit: Coinbase & Nvidia Jadi Bintang, Dow Jones Tersandung

mediarelasi.id – Pasar saham Amerika Serikat kembali menunjukkan performa gemilang di awal pekan ini. Selasa (13/5/2025), dua nama besar—Coinbase dan Nvidia—mencuri perhatian dengan lonjakan harga saham yang luar biasa, mendorong reli di dua dari tiga indeks utama Wall Street. Sementara itu, Dow Jones justru tertinggal, tertekan oleh jatuhnya saham sektor kesehatan.
Kabar baik datang dari data inflasi AS yang melambat di luar ekspektasi. Inflasi inti bulan April turun ke level 2,3% dari 2,4% di bulan sebelumnya, memberi sinyal bahwa tekanan harga mulai mereda meskipun ketidakpastian geopolitik dan perdagangan masih menghantui. Di tengah kabar gembira tersebut, investor pun bereaksi positif.
Indeks S&P 500 menanjak 0,7% ke 5.886,55, melanjutkan tren positif pasca pengumuman gencatan senjata 90 hari antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang membuka pintu negosiasi tarif impor. Sementara itu, Nasdaq melejit 1,6% ke rekor baru 19.010,08, ditopang euforia atas saham-saham teknologi dan AI.
Namun, cerita berbeda muncul di Dow Jones. Indeks ini turun 0,6% atau kehilangan 269,67 poin ke level 42.140,43—ditekan oleh aksi jual besar-besaran di saham UnitedHealth Group. Saham perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS itu ambruk hingga 17,8% setelah menangguhkan proyeksi kinerja keuangan 2025 dan mengumumkan pengunduran diri CEO Andrew Witty.
Di sisi lain, Coinbase Global menciptakan kejutan besar. Sahamnya melonjak 24% usai diumumkan akan masuk ke dalam indeks S&P 500, menggantikan Discover Financial Services yang resmi diakuisisi oleh Capital One. Pengumuman ini memicu arus beli besar dari dana indeks dan investor institusi, menjadikan Coinbase sorotan utama hari itu.
Sementara itu, raksasa chip Nvidia kembali menunjukkan dominasinya di sektor AI dengan kenaikan harga saham 5,6%. Perusahaan ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Humain, startup AI yang didanai oleh Arab Saudi, untuk memasok 18.000 chip guna pembangunan pusat data raksasa di kawasan Timur Tengah.
Gelombang positif juga dirasakan perusahaan pendukung teknologi AI lainnya. Super Micro Computer—produsen server kelas berat untuk AI—melonjak 16%. Palantir Technologies menguat 8,1%, sementara GE Vernova naik 4%, menunjukkan bahwa investor masih sangat optimis terhadap masa depan ekosistem AI global.
Tak hanya di Wall Street, pasar global ikut bergairah. Bursa Eropa dan sebagian besar Asia ikut menguat, meski indeks Hang Seng Hong Kong menjadi pengecualian, tergelincir 1,9% akibat tekanan dari sektor properti dan teknologi lokal.
Kabar baik dari inflasi, aksi korporasi besar, dan dorongan sektor teknologi menjadikan pasar global semakin dinamis. Wall Street mungkin belum pulih sepenuhnya, tapi untuk hari ini, para investor punya banyak alasan untuk tersenyum—selain tentu, Coinbase dan Nvidia yang menari di atas grafik.
Responses