mediarelasi.id – Laura Basuki kembali mencatatkan prestasi internasional yang mengesankan lewat perannya dalam film Yohanna. Aktris ternama Indonesia ini berhasil meraih penghargaan Best Actress di ajang Asian Film Festival 2025 yang diselenggarakan di Roma, Italia. Penghargaan ini menambah deretan pencapaian gemilang dalam perjalanan karier akting Laura.
Dalam film garapan sutradara Razka Robby Ertanto, Laura memerankan karakter Yohanna, seorang biarawati muda dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Peran ini menuntutnya untuk menampilkan kompleksitas spiritual dan kemanusiaan yang mendalam. Lewat akting yang penuh emosi, ia berhasil membawa penonton merasakan dilema batin sang biarawati, yang harus mempertahankan keteguhan hati di tengah kasih sayang dan kekecewaan.
Laura dianggap berhasil menghidupkan karakter Yohanna dengan penuh nuansa—dari kelembutan yang mendalam hingga keteguhan yang tak tergoyahkan. Ia tidak hanya menampilkan sisi spiritual seorang biarawati, namun juga menyampaikan pesan sosial yang kaya akan nilai budaya, menjadikan perannya sangat kuat di mata dewan juri.
Sementara itu, film Indonesia lainnya, Tale of the Land karya Loeloe Hendra Komara, juga mendapat pengakuan dengan meraih Most Original Film Award. Film ini dipuji karena kemampuannya menggali tradisi masyarakat Indonesia dengan pendekatan sinematik yang kaya metafora.
Kedua penghargaan ini diserahkan kepada perwakilan dari KBRI Roma yang turut hadir dalam acara tersebut. Sebagai simbol kemenangan, mereka menerima lukisan khas yang melambangkan prestasi para pemenang.
Keberhasilan Yohanna di Asian Film Festival bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, film ini juga memborong lima penghargaan utama di Jogjakarta Asian Film Festival (JAFF) Netpac ke-19 pada Desember 2024, termasuk Best Film, Best Directing, Best Performance, Best Storytelling, dan Best Cinematography.
Kesuksesan ini semakin mengukuhkan bahwa film Indonesia bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sebuah karya seni yang mampu menyentuh kedalaman hati dan mengangkat tema-tema kemanusiaan yang universal.
