Tragis di Perak: Anak Gajah Tewas Tertabrak Truk, Warganet Respons Video Viral dengan Keprihatinan

mediarelasi.id — Seekor anak gajah jantan berusia sekitar lima tahun dilaporkan tewas setelah tertabrak dan terlindas truk pengangkut ayam di Jalan Raya Timur-Barat, Negara Bagian Perak, Malaysia. Kejadian berlangsung pada Minggu dini hari pukul 02.00 waktu setempat dan memicu gelombang reaksi dari publik, terutama di media sosial Indonesia.
Video kejadian yang diunggah oleh akun TikTok @Chimenx menunjukkan situasi pascakecelakaan, di mana induk gajah tampak berdiri di samping tubuh anaknya yang sudah tidak bernyawa. Rekaman itu menyebar luas dan menjadi viral, memperoleh lebih dari 52 ribu tanda suka dan ribuan komentar, mayoritas berasal dari netizen Indonesia.
Dalam tayangan tersebut, terlihat bagian depan truk mengalami kerusakan akibat benturan keras. Sang induk gajah tampak enggan meninggalkan lokasi kejadian, berdiri dekat truk, menghadap ke arah tubuh anaknya yang tergeletak di bawah kendaraan.
Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak, Yusoff Shariff, mengonfirmasi bahwa petugas telah diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi induk gajah. Proses tersebut dilakukan dengan pendekatan hati-hati untuk menghindari gangguan terhadap hewan yang masih menunjukkan ikatan kuat terhadap anaknya.
“Staf kami menggunakan obat penenang dan mengarahkan induk gajah kembali ke habitat yang lebih aman menggunakan kendaraan 4×4 sekitar pukul 09.00,” jelas Yusoff dalam pernyataan resmi yang dikutip dari The Straits Times, Senin (12/5/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jalur yang dilalui kawanan gajah tersebut memang sering menjadi rute perlintasan satwa liar. Pemerintah setempat menyatakan tengah meninjau kembali sistem mitigasi konflik antara satwa liar dan kendaraan berat, termasuk kemungkinan penambahan pagar atau jembatan satwa.
Sementara itu, warganet dari Indonesia merespons peristiwa ini dengan berbagai komentar reflektif, banyak di antaranya menyoroti empati induk gajah terhadap anaknya. Sejumlah komentar juga menyampaikan kritik terhadap manusia yang dianggap lalai dalam menjaga ruang hidup satwa liar.
Beberapa pengguna media sosial menyampaikan pesan yang bersifat introspektif. Akun @tukangkue menulis, “Gajah tahu cara menjaga anaknya. Manusia?” Sementara akun lain, @gorilaterbang, menambahkan, “Dia menunggu semalaman hingga evakuasi selesai. Seorang anak bisa pergi dari dunia ini, tapi tidak dari hati seorang ibu.”
Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik antara satwa liar dan aktivitas manusia di kawasan Asia Tenggara. Organisasi konservasi mendesak pemerintah Malaysia dan negara-negara tetangga untuk meningkatkan upaya perlindungan lintasan gajah yang makin terdesak pembangunan.
Responses