Gaza Diambang Krisis Kemanusiaan: Air Bersih Jadi Barang Langka

Gaza

mediarelasi.id Gaza kini berada di titik nadir. Otoritas Air Palestina (Palestinian Water Authority/PWA) mengungkapkan bahwa wilayah tersebut tengah mengalami krisis air bersih akut, menyusul runtuhnya sistem layanan air dan sanitasi akibat dampak berkepanjangan dari konflik bersenjata.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (13/5/2025), PWA menyebut bahwa lebih dari 85% infrastruktur air dan sanitasi di wilayah Gaza mengalami kerusakan parah. Serangan militer Israel yang terus berlangsung disebut sebagai pemicu utama kehancuran tersebut.

“Gaza perlahan kehabisan napas, karena kekeringan ekstrem dan sanitasi yang runtuh. Wilayah ini sedang sekarat karena kehausan,” bunyi pernyataan PWA, dikutip dari kantor berita Xinhua.

Pasokan Air Menipis, Ancaman Kesehatan Meningkat

Saat ini, warga Gaza hanya bisa mengakses 3–5 liter air per hari, jumlah yang jauh di bawah standar minimum darurat yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 15 liter per orang per hari.

Tidak hanya mengalami kelangkaan, kualitas air pun memburuk. Banyak warga terpaksa mengonsumsi air asin atau tercemar, karena tidak ada lagi sistem penyaringan dan distribusi air yang berfungsi normal. Limbah pun banyak yang dibuang langsung ke permukiman akibat sistem sanitasi yang lumpuh total.

Pemadaman Listrik & Blokade Memperparah Situasi

Kondisi ini diperparah oleh pemadaman listrik yang masif, serta pembatasan pasokan bahan bakar, yang membuat sistem pompa air dan instalasi pengolahan limbah tak bisa dioperasikan.

PWA menuding Israel telah melanggar hukum humaniter internasional dengan menyerang infrastruktur sipil vital, serta menghalangi akses air bersih bagi jutaan penduduk sipil.

Seruan Internasional dan Tuntutan PWA

Dalam pernyataannya, PWA mendesak agar:

  • Operasi militer dihentikan secepatnya,
  • Blokade atas Gaza dicabut,
  • Perlindungan diberikan kepada pekerja sektor air dan sanitasi,
  • Dukungan kemanusiaan internasional segera dikerahkan, terutama untuk pemulihan layanan dasar.

Krisis air ini menjadi simbol nyata dari derita kemanusiaan yang melanda Gaza, di mana akses terhadap sumber daya paling dasar—seperti air bersih—menjadi hak yang kian sulit diperoleh.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *