Serangan Udara di Myanmar Tewaskan 20 Anak, Sekolah Jadi Sasaran

mediarelasi.id – Sebuah serangan udara yang diduga dilakukan oleh militer Myanmar menghantam sebuah sekolah dasar di Desa Oe Htein Kwin, wilayah barat laut Myanmar, pada Senin (12/5/2025). Insiden ini mengakibatkan sedikitnya 22 orang meninggal dunia, termasuk 20 siswa dan dua tenaga pengajar.
Peristiwa ini terjadi di tengah permintaan bantuan kemanusiaan internasional oleh otoritas Myanmar pasca gempa bumi besar yang mengguncang wilayah tersebut pada 28 Maret lalu. Lokasi serangan berada sekitar 100 kilometer dari pusat gempa.
Berdasarkan laporan AFP, bangunan sekolah mengalami kerusakan berat. Atap logam roboh, dan tembok bangunan berlubang akibat hantaman proyektil. Sisa-sisa buku pelajaran dan tas sekolah terlihat berserakan di halaman, sementara sejumlah warga dan orang tua murid tampak menggali reruntuhan untuk mencari korban.
“Upaya evakuasi dilakukan sesaat setelah pesawat terbang mendekat, namun ledakan terjadi terlalu cepat,” kata seorang guru yang berada di lokasi. Ia menambahkan bahwa data korban masih dalam proses pendataan karena situasi darurat dan banyaknya keluarga yang mendatangi lokasi.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, merespons insiden ini dengan pernyataan yang mengingatkan bahwa lembaga pendidikan seharusnya menjadi zona aman dan dilindungi dalam situasi konflik bersenjata.
Pihak militer Myanmar membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut. Melalui pernyataan resmi, junta menyebut bahwa laporan mengenai serangan terhadap sekolah adalah informasi yang dimanipulasi.
“Tidak ada operasi udara yang menargetkan fasilitas non-militer,” tulis pernyataan tersebut.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi kekerasan antara junta militer dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata, serta meningkatnya tekanan internasional terhadap rezim militer Myanmar pasca kudeta 2021.
Responses