Nasib Politik Sara Duterte Dipertaruhkan di Pemilu Filipina

Sara Duterte

mediarelasi.idWakil Presiden Filipina Sara Duterte tengah menghadapi ujian politik besar yang dapat menentukan kelanjutan kariernya, termasuk peluang menuju kursi presiden pada 2028. Meskipun namanya tak tercantum dalam pemilu Senat Filipina yang digelar Senin (12/5/2025), hasil pemilu ini dapat menentukan apakah ia akan terus melaju atau tersingkir dari panggung politik nasional.

Sara Duterte, putri sulung mantan Presiden Rodrigo Duterte, menjabat sebagai Wakil Presiden sejak 2022. Ia menjadi pasangan dari Ferdinand Marcos Jr. dalam pemilu terakhir, dan keduanya menang telak dalam pemilihan tersebut. Namun, hubungan politik di antara keduanya merenggang seiring waktu.

Perselisihan dimulai sejak pembagian kursi kabinet. Sara yang berharap menduduki pos Menteri Pertahanan, justru diberikan posisi sebagai Menteri Pendidikan. Tak lama berselang, permintaannya terkait dana rahasia mendapat sorotan tajam dari DPR Filipina.

Situasi memanas ketika Rodrigo Duterte melontarkan tudingan terbuka terhadap Presiden Marcos, menyebutnya sebagai pengguna narkoba dan pemimpin lemah. Ketegangan meningkat setelah ibu negara Liza Marcos secara terbuka mengabaikan kehadiran Sara Duterte dalam sebuah acara publik.

Setelah mengundurkan diri dari kabinet pada Juli tahun lalu, Sara Duterte melontarkan pernyataan kontroversial yang menyulut kecaman, termasuk pengakuan pernah meminta seseorang untuk “menghabisi” Presiden Marcos dan keluarganya. Meski begitu, ia tetap mempertahankan basis dukungan kuat, khususnya di wilayah selatan Filipina dan kalangan pekerja migran.

Pada Februari 2025, DPR menyetujui proses pemakzulan terhadap Duterte dengan tuduhan penyalahgunaan anggaran dan ancaman terhadap keselamatan presiden. Proses kini berlanjut ke Senat, yang memegang keputusan akhir. Jika dua pertiga anggota Senat menyetujui pemakzulan, Sara Duterte tidak hanya akan kehilangan jabatannya, tetapi juga akan dilarang mengikuti pemilu di masa mendatang.

Duterte membantah seluruh tuduhan dan menyebutnya sebagai serangan politik. Ia dan kubu Marcos kini mendukung kandidat yang berbeda dalam pemilu Senat, menjadikan pemilu ini tidak hanya sebagai pertarungan legislatif, tetapi juga medan uji kekuatan dua dinasti politik besar Filipina.

Hasil pemilu akan menentukan peta kekuatan di Senat sekaligus masa depan politik Sara Duterte menjelang 2028.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *