Kemenpar Gelar Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba, Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Edukasi

mediarelasi.id — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program “Gerakan Wisata Bersih” (GWB) di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara, sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
Aksi kolaboratif ini dilaksanakan di dua titik utama, yaitu Amphiteater Waterfront City Pangururan dan Pantai Bebas Parapat. Ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, instansi pemerintah, dan komunitas lokal terlibat dalam kegiatan tersebut.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa GWB merupakan salah satu program prioritas nasional. Kegiatan ini menargetkan peningkatan standar kebersihan destinasi wisata melalui pembersihan area publik, edukasi lingkungan, dan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah berbasis komunitas.
“Kebersihan menjadi prasyarat utama dalam pengembangan destinasi pariwisata berdaya saing,” ujar Puspa saat membuka kegiatan di Pangururan.
Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan pariwisata memerlukan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan kesadaran kolektif dalam menjaga kualitas lingkungan. Ia menyebutkan bahwa kegiatan semacam ini dapat menjadi instrumen pembentukan ekosistem wisata yang berorientasi pada kualitas.
Sementara itu, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom menyampaikan bahwa Kabupaten Samosir saat ini tercatat sebagai salah satu dari 25 destinasi terbaik di Asia versi Travel + Leisure Asia. Ia menyatakan, penguatan citra destinasi harus ditopang dengan praktik manajemen lingkungan yang konsisten.
“Peningkatan kualitas destinasi tidak dapat dilepaskan dari keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Kegiatan GWB di Danau Toba ini diharapkan menjadi model penerapan gerakan serupa di destinasi prioritas lainnya di Indonesia, sejalan dengan peta jalan transformasi pariwisata nasional yang berbasis keberlanjutan dan komunitas.
Responses