Gelombang Badai Debu dan Cuaca Ekstrem Landa Timur Tengah

- Penulis Berita

Selasa, 6 Mei 2025 - 08:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timur Tengah

Timur Tengah

mediarelasi.id Tiga negara di Timur Tengah—Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania—menghadapi fenomena badai debu besar yang mengakibatkan gangguan infrastruktur, pembatalan perjalanan, serta pelaksanaan evakuasi massal di beberapa wilayah.

Mengacu pada laporan Gulf News, Selasa (6/5/2025), otoritas di ketiga negara telah mengaktifkan peringatan level tertinggi. Ketidakstabilan atmosfer diprediksi berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Di Arab Saudi, Provinsi Al Qassim menjadi lokasi munculnya formasi “dinding debu” akibat downdraft kuat dari awan kumulonimbus, menurut penjelasan ahli meteorologi Abdullah Al Misnad. Fenomena tersebut menyebabkan langit berubah warna menjadi oranye dan jarak pandang menurun drastis, dengan kecepatan angin tercatat mencapai 100 km/jam serta ketinggian debu mendekati 2.000 meter.

Baca Juga:  Indonesia Dorong ASEAN Perkuat Ekosistem Digital Aman bagi Anak

Lima wilayah, termasuk Riyadh dan Provinsi Timur, kini berada dalam pengawasan otoritas cuaca setempat. Masyarakat diimbau untuk membatasi mobilitas, terutama di area jalan terbuka.

Di Kuwait, angin kuat dan konsentrasi debu tinggi menghambat aktivitas penerbangan serta operasional pelabuhan. Dua penerbangan dari Mesir dialihkan ke Bandara Dammam. Pelabuhan Shuwaikh dan Shuaiba menghentikan sementara seluruh kegiatan demi keselamatan operasional.

Negara ini sedang berada dalam periode Sarayat—fase peralihan iklim yang ditandai perubahan atmosferik mendadak. Citra satelit menunjukkan peningkatan aktivitas awan dengan potensi hujan ringan hingga pertengahan pekan.

Baca Juga:  Dialog Turki-Rusia Usai, Pertemuan Trilateral Turki-Rusia-Ukraina Dijadwalkan Jumat

Pemerintah mengeluarkan imbauan lalu lintas untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan jika visibilitas terganggu total.

Sementara itu, di Yordania, kondisi ekstrem meliputi badai debu, hujan deras, dan petir melanda berbagai wilayah. Di kawasan arkeologi Petra, lebih dari 1.700 pengunjung dievakuasi setelah aliran banjir merendam sebagian besar area. Penjualan tiket dihentikan sejak tengah hari dan tempat-tempat utama seperti Al Khazneh dan Siq dikosongkan.

Tim penyelamat masih melakukan pencarian di lokasi lain termasuk wilayah Tafileh dan Al Hasa, menyusul laporan individu yang belum ditemukan.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB