mediarelasi.id – Liverpool memulai pertandingan pertama sebagai juara Liga Inggris dengan kekalahan 1-3 dari Chelsea di Stadion Stamford Bridge, Minggu (4/5/2025). Laga ini menandai awal transisi fokus tim menuju musim berikutnya.
Tiga gol Chelsea dicetak oleh Enzo Fernandez, penalti Cole Palmer, serta gol bunuh diri Jarell Quansah. Liverpool mencetak satu gol melalui sundulan Virgil van Dijk.
Pelatih Arne Slot menanggapi hasil pertandingan dengan menyoroti struktur permainan tim, termasuk penguasaan bola dan penciptaan peluang di wilayah lawan. Menurutnya, efektivitas Chelsea dalam memaksimalkan situasi menjadi pembeda utama.
Slot juga mengidentifikasi dampak absennya Dominik Szoboszlai terhadap skema tekanan tinggi Liverpool. Peran pressing dari lini tengah dinilai berkurang, memengaruhi transisi permainan.
Federico Chiesa baru diturunkan pada fase akhir pertandingan. Slot menjelaskan bahwa keputusan rotasi didasarkan pada kebutuhan taktis, dengan Darwin Nunez dan Cody Gakpo menjadi prioritas lebih awal.
Perubahan susunan pemain setelah memastikan gelar disebut sebagai bagian dari manajemen kebugaran skuad. Slot mencatat bahwa kendali permainan tetap dijaga meski hasil akhir tidak berpihak.
Menurut Slot, Liga Premier memiliki margin kesalahan yang rendah, di mana kehilangan fokus dalam dua momen cukup menghasilkan dua kebobolan cepat.
Saat menerima guard of honor dari tuan rumah, Slot tidak memberikan komentar atas reaksi suporter lawan. Ia mencatat dukungan penuh dari penggemar Liverpool yang hadir di stadion.
Slot menyatakan bahwa laga ini menjadi bahan evaluasi menuju musim 2025/2026. Chelsea diproyeksikan sebagai pesaing kuat berdasarkan komposisi skuad dan performa mereka pada laga ini.
Dengan selisih akhir 18 poin di klasemen, Liverpool menutup musim dengan posisi teratas dan mulai merancang strategi untuk mempertahankan konsistensi kompetisi tahun depan.
