Blender vs Juicer: Perbandingan Alat Pengolah Jus dari Segi Fungsi, Tekstur, dan Nutrisi

mediarelasi.id – Pengolahan buah dan sayuran menjadi jus dapat dilakukan dengan dua alat utama, yaitu blender dan juicer. Keduanya memiliki prinsip kerja dan hasil akhir yang berbeda, serta memengaruhi kandungan gizi dalam minuman yang dihasilkan.
Dikutip dari WebMD dan Kitchenaid, berikut ini adalah perbandingan teknis antara blender dan juicer berdasarkan cara kerja, tekstur hasil, kemudahan perawatan, hingga efektivitas biaya.
1. Prinsip Kerja
- Juicer bekerja dengan memisahkan sari buah dari ampasnya. Alat ini mengekstrak cairan dan membuang bagian padat buah atau sayur.
- Blender menghancurkan seluruh bagian buah dan sayuran menjadi satu, tanpa memisahkan ampas.
2. Tekstur Produk
- Hasil dari juicer berbentuk cairan encer tanpa ampas.
- Blender menghasilkan tekstur lebih kental karena seluruh bagian bahan tetap ikut dalam minuman, termasuk serat.
3. Fungsionalitas
- Blender bersifat multifungsi. Selain membuat jus, alat ini dapat digunakan untuk membuat smoothie, saus, dan adonan makanan lain.
- Juicer dirancang khusus untuk satu fungsi, yaitu mengekstrak jus.
4. Kemudahan Perawatan
- Blender umumnya lebih mudah dibersihkan, hanya terdiri dari beberapa bagian utama seperti tabung dan pisau.
- Juicer memiliki komponen lebih banyak yang harus dibersihkan secara menyeluruh karena ampas sering terperangkap di bagian internal.
5. Aspek Ekonomi
- Blender tersedia dengan harga lebih bervariasi dan cenderung lebih terjangkau, terutama bagi pengguna rumahan.
- Juicer umumnya memiliki harga lebih tinggi karena mekanismenya yang kompleks.
6. Kandungan Gizi
- Juicer mengurangi kandungan serat karena ampas dibuang selama proses ekstraksi.
- Blender mempertahankan serat alami buah dan sayuran, yang dapat membantu pencernaan.
Menurut panduan dari Mayo Clinic, metode pengolahan menggunakan blender lebih direkomendasikan untuk mempertahankan seluruh bagian buah, termasuk serat. Serat diketahui berperan dalam memperlambat penyerapan gula dan mendukung fungsi saluran cerna.
Produk jus, baik dari juicer maupun blender, sebaiknya dikonsumsi segera setelah dibuat untuk mencegah kontaminasi mikroba. Jus yang disimpan terlalu lama dalam suhu ruang berisiko mengalami pertumbuhan bakteri patogen.
Responses