Anthony Albanese Kembali Berkuasa: Sang Buruh Menang Lagi, Politik Australia Masuki Babak Baru

Anthony Albanese

mediarelasi.id, Sydney, 3 Mei 2025 – Dengan senyum percaya diri dan tepuk tangan riuh dari para pendukung, Perdana Menteri Anthony Albanese resmi mengukir namanya dalam sejarah politik modern Australia. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, ia berhasil membawa Partai Buruh menang dalam pemilu nasional—sebuah pencapaian yang terakhir kali terjadi lebih dari dua dekade silam.

Dari atas podium kemenangannya di Sydney, Albanese tidak sekadar merayakan suara mayoritas. Ia menggaungkan semangat kebangsaan yang khas, menolak pendekatan luar dan menegaskan jati diri Australia.

“Kami tidak perlu menyalin model dari luar negeri,” ucapnya. “Solusi kami lahir dari tanah kami sendiri, dari nilai dan keberanian rakyat Australia.”

Mayoritas Meningkat, Oposisi Terpukul

Partai Buruh tidak hanya bertahan, mereka justru menambah kursi—fenomena langka dalam politik Australia, di mana biasanya pemerintahan petahana justru kehilangan dukungan. Di sisi lain, kubu oposisi mengalami gempa internal. Peter Dutton, pemimpin Partai Liberal sekaligus tokoh konservatif utama, tak hanya kalah… ia kehilangan kursi parlemen yang telah ia genggam selama 24 tahun.

Pukulan telak ini terjadi di tengah kampanye oposisi yang agresif—menawarkan pemotongan layanan publik besar-besaran sebagai “resep” untuk mengatasi inflasi. Namun taktik ini tampaknya gagal menyentuh hati pemilih, terutama generasi muda, yang kini menjadi mayoritas pemilih untuk pertama kalinya dalam sejarah Australia.

Politik DOGE dan Energi Nuklir

Kampanye pemilu tahun ini penuh warna. Dari sindiran “DOGE-y Dutton” yang viral di media sosial hingga debat panas soal arah kebijakan energi. Dutton mendorong pembangunan tujuh reaktor nuklir dengan dana negara—sebuah langkah yang dianggap sebagian besar pemilih terlalu ekstrem dan berisiko.

Sementara Anthony Albanese tetap berpegang pada energi bersih: matahari dan angin, yang semakin menjadi simbol masa depan Australia yang berkelanjutan.

Generasi Muda Bicara, Rumah Jadi Agenda

Perubahan besar lain dalam pemilu ini adalah pergeseran demografis. Generasi milenial dan Gen Z kini mendominasi bilik suara. Akibatnya, isu-isu seperti kepemilikan rumah, biaya hidup, dan keadilan iklim mendapat tempat utama dalam debat nasional. Kedua kubu berlomba menawarkan insentif kepemilikan rumah pertama di tengah harga properti yang melambung tinggi—fenomena yang telah menjauhkan banyak anak muda dari mimpi punya rumah sendiri.

Ekonomi Masih Diuji, Tapi Optimisme Menguat

Dengan inflasi masih membayangi dan lebih dari 3 juta rumah tangga dilaporkan mengalami krisis pangan tahun lalu, tantangan Albanese di masa jabatan keduanya tidak ringan. Namun, sinyal pemulihan mulai terlihat. Bank Sentral Australia menurunkan suku bunga menjadi 4,1% pada Februari lalu, dan kemungkinan pemangkasan lanjutan ada di meja pertemuan 20 Mei mendatang.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *