Gunung Erebus di Antarktika Lontarkan Debu Emas, Peneliti Temukan Jejak hingga 1.000 Kilometer

Gunung Erebus

mediarelasi.idGunung Erebus, gunung berapi paling aktif di Antarktika, mencatatkan aktivitas geologis yang tidak biasa. Letusan terbarunya memuntahkan gas vulkanik mengandung partikel emas mikro, yang tersebar luas ke atmosfer hingga jarak lebih dari 1.000 kilometer.

Berdasarkan pengamatan satelit dan data lapangan, Erebus mengeluarkan kristal emas berukuran mikroskopis—lebih dari 20 mikrometer—melalui kolom gas dan uap yang dilepaskannya secara berkala. Estimasi harian menunjukkan sekitar 80 gram emas dikeluarkan ke atmosfer setiap hari, setara dengan nilai pasar sekitar 6.000 dolar AS.

Gunung Erebus memiliki ketinggian 3.794 meter di atas permukaan laut dan terletak di Pulau Ross. Citra termal menunjukkan keberadaan danau lava yang aktif sejak tahun 1972. Aktivitas vulkanik termasuk pelepasan gas, bom vulkanik, dan emisi aerosol dengan kandungan logam mulia.

Distribusi Vulkanik dan Risiko Letusan

Antarktika tercatat memiliki 138 gunung berapi berdasarkan studi geologi tahun 2017, dengan mayoritas terkonsentrasi di Antarktika Barat dan wilayah Marie Byrd Land. Delapan hingga sembilan di antaranya diklasifikasikan sebagai aktif, meskipun hanya tiga yang terdokumentasi mengalami erupsi dalam era modern.

Data inti es menunjukkan bahwa wilayah ini mengalami letusan besar selama zaman es terakhir. Letusan tersebut menghasilkan jejak geokimia yang lebih signifikan daripada kejadian vulkanik masa kini.

Efek Geologis dan Perubahan Tekanan Es

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pencairan es akibat pemanasan global menurunkan tekanan pada ruang magma, berpotensi memicu letusan vulkanik. Fenomena ini dipantau secara aktif di Antarktika Barat, di mana pengurangan massa es permukaan menciptakan perubahan mekanik pada kerak bumi di bawahnya.

Implikasi dari aktivitas ini tidak hanya bersifat lokal. Jika letusan bertepatan dengan pelepasan cepat gas rumah kaca atau pencairan es tambahan, maka dampaknya terhadap kenaikan permukaan laut dapat terakselerasi.

Insiden Aviasi di Lereng Erebus

Gunung Erebus juga menjadi lokasi kecelakaan penerbangan fatal pada 28 November 1979. Pesawat Air New Zealand dengan nomor penerbangan 901 menabrak sisi gunung dalam kondisi white out, menyebabkan 257 korban jiwa. Penyelidikan pasca-kecelakaan menunjukkan kekeliruan navigasi dan kesalahan interpretasi visual sebagai faktor penyebab.

Program penerbangan wisata Antarktika oleh Air New Zealand dihentikan setelah insiden tersebut. Lokasi reruntuhan saat ini menjadi titik referensi dalam studi keselamatan penerbangan di lingkungan ekstrem.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *