Claudio Ranieri Mantap Mundur dari Kursi Pelatih AS Roma Meski Kans Liga Champions Terbuka

- Penulis Berita

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ranieri

Ranieri

mediarelasi.idClaudio Ranieri, sosok veteran di dunia kepelatihan, telah menetapkan keputusan final: ia tidak akan lagi menukangi AS Roma mulai musim depan. Keputusan itu tetap dipegang teguh oleh pria 73 tahun tersebut, meskipun tim Serigala Ibu Kota masih memiliki peluang realistis untuk finis di zona Liga Champions.

Kontrak Ranieri bersama Roma memang hanya berlaku hingga akhir musim 2024/2025. Namun, perjalanan sang pelatih bersama klub ibu kota tak serta merta akan berakhir sepenuhnya. Mulai musim depan, Ranieri disebut akan mengisi peran baru sebagai penasihat tim — posisi strategis di balik layar yang memungkinkan ia tetap memberi kontribusi, namun tanpa tekanan harian dari pinggir lapangan.

“Aku mencintai tim ini, tapi bertahan satu musim lagi sebagai pelatih hanya akan menjadi kesalahan bagi Roma,” ujar Ranieri, seperti dilansir Football Italia, Sabtu (3/5/2025).

Ucapan tersebut bukan sekadar bentuk keletihan, tetapi refleksi dari pengalaman panjang seorang pelatih yang sudah malang melintang di dunia sepak bola Eropa.

Meskipun ia dikenal sebagai arsitek kejutan terbesar dalam sejarah Liga Inggris bersama Leicester City, Ranieri tak melihat situasi Roma sama dengan masa keemasan di King Power Stadium.

Baca Juga:  Petra Kvitova Akhiri Penantian Panjang, Menang Perdana di Roma Sejak 2015

“Lolos ke Liga Champions bersama Roma bukanlah sebuah keajaiban seperti di Leicester. Ini harus diperjuangkan dengan keras, tanpa keluhan, tanpa alasan. Kami masih punya empat pertandingan sisa, dan setiap laga akan jadi pertarungan hidup-mati,” tambahnya.

Perjalanan Roma musim ini memang penuh pasang surut, namun mereka kini menempati peringkat keenam klasemen Serie A. Dengan hanya terpaut dua poin dari posisi empat besar, harapan untuk bermain di kompetisi elit Eropa musim depan masih sangat terbuka.

Ranieri pun telah menanamkan mental bertarung kepada anak-anak asuhnya, mencoba memeras performa terbaik di sisa musim.

Uniknya, meski sudah menyatakan akan mundur, suara dari publik dan internal klub masih menganggap Ranieri sebagai sosok ideal di kursi pelatih. Karismanya, kedekatannya dengan pemain, dan pemahamannya terhadap kultur Roma menjadi alasan utama. Namun, pelatih kawakan itu tetap konsisten pada pendiriannya — bukan karena tidak mampu, tetapi karena ia tahu kapan waktunya untuk melangkah ke peran yang berbeda.

Ranieri juga akan dilibatkan dalam proses seleksi pelatih baru Roma. Perannya sebagai penasihat akan krusial dalam memastikan kelanjutan filosofi permainan Roma yang kini mulai menemukan stabilitas. Dengan latar belakangnya yang luas, Ranieri dipastikan akan menjadi figur penting dalam transisi klub menuju era baru.

Baca Juga:  Kena Sanksi FIFA, PSSI Didenda Rp 400 Juta dan Dilarang Isi Penuh GBK Saat Lawan China

Keputusan mundurnya Ranieri bisa jadi bukan akhir dari cerita, melainkan bab baru dari kontribusinya terhadap Roma. Dalam dunia sepak bola, kehadiran pelatih tak selalu harus di sisi lapangan — terkadang, suara bijak dari balik layar bisa jauh lebih berdampak.

Sementara itu, para pemain Roma tampaknya sudah menyerap semangat terakhir dari sang maestro di sisa musim ini. Empat laga ke depan akan menjadi ajang pembuktian: bukan hanya untuk tiket Liga Champions, tetapi juga sebagai hadiah perpisahan yang layak untuk Ranieri — pelatih yang tahu kapan harus datang, dan lebih penting lagi, tahu kapan harus pergi.

Apakah Roma akan menutup musim dengan tiket ke Eropa sebagai persembahan terakhir bagi Ranieri? Jawabannya akan ditentukan dalam beberapa pekan ke depan. Yang jelas, sang pelatih telah memberikan lebih dari sekadar taktik — ia meninggalkan nilai, karakter, dan dedikasi tulus yang tak mudah tergantikan.

Berita Terkait

Persiapan Piala Presiden 2025, Panitia Tinjau Dua Stadion Andalan
Yokohama FC vs Kawasaki Frontale: Duel Dua Kutub di Mitsuzawa Stadium
Adi Satryo Resmi Berkostum Arema FC untuk Musim 2025/2026
Trent Alexander-Arnold Tegaskan Tujuan Utama di Real Madrid Bukan Ballon d’Or
Piala Dunia Klub 2025: Oscar Ustari Jadi Pahlawan, Inter Miami Ditahan Imbang Al Ahly
Daftar Lengkap 27 Pemain Manchester City di Piala Dunia Antarklub 2025, Ada Haaland dan Banyak Wajah Baru
Saddil Ramdani, Anak Muna yang Kini Berseragam Maung Bandung
Timnas Menang Tipis atas Tiongkok, Lolos ke Babak Selanjutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:16 WIB

Persiapan Piala Presiden 2025, Panitia Tinjau Dua Stadion Andalan

Minggu, 15 Juni 2025 - 13:02 WIB

Yokohama FC vs Kawasaki Frontale: Duel Dua Kutub di Mitsuzawa Stadium

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:57 WIB

Adi Satryo Resmi Berkostum Arema FC untuk Musim 2025/2026

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:46 WIB

Trent Alexander-Arnold Tegaskan Tujuan Utama di Real Madrid Bukan Ballon d’Or

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:22 WIB

Piala Dunia Klub 2025: Oscar Ustari Jadi Pahlawan, Inter Miami Ditahan Imbang Al Ahly

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB