Rp 2,79 Triliun Digelontorkan, Jalur Neraka Sitinjau Lauik Akan Disulap Jadi Jalan Layang Modern

- Penulis Berita

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sitinjau Lauik

Sitinjau Lauik

mediarelasi.id – Jalur ekstrem Sitinjau Lauik, yang selama ini dikenal sebagai “jalur neraka” bagi sopir truk dan pengendara umum, akhirnya akan ditaklukkan. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR resmi memulai pembangunan flyover megah senilai Rp 2,79 triliun, yang akan membelah lereng curam antara Kota Padang dan Solok, Sumatera Barat.

Dengan kemiringan tajam hingga 22% dan tikungan super sempit hanya 7 meter, Sitinjau Lauik menjadi mimpi buruk terutama bagi kendaraan logistik. Kecelakaan demi kecelakaan terjadi hampir saban tahun — dari rem blong hingga truk terjun bebas ke jurang. Kini, masa kelam itu akan segera berakhir.

“Titik antara Panorama 1 dan Panorama 2 adalah zona merah lalu lintas. Dengan pembangunan flyover ini, kami ingin menyelamatkan nyawa dan memulihkan arus distribusi barang yang selama ini tersendat,” kata Kepala BPJN Sumbar, Tabrani, saat peletakan batu pertama, Sabtu (3/5/2025).

Seremoni tersebut dihadiri Menteri PUPR Dody Hanggodo, Gubernur Sumbar Mahyeldi, serta Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, yang menyebut proyek ini sebagai “warisan strategis” dari perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap daerah.

Baca Juga:  Bumi Guncang Gorontalo: Warga Panik, Tiang Telekomunikasi Tumbang di Jalan Raya

Dari Zona Rawan Jadi Simpul Ekonomi Baru

Data Polri menyebut, dalam lima tahun terakhir (2020–2024), tercatat 100 kecelakaan fatal di ruas ini, dengan 36 korban meninggal. Selain luka dan nyawa, ekonomi pun turut terganggu — jalur vital Padang-Solok menjadi titik rawan kemacetan logistik dan lumpuh saat musim hujan tiba karena longsor.

Baca Juga:  Dekopinwil Jabar: Kadis Koperasi Jabar Perlu Dievaluasi terkait Pelayanan Publik

Flyover Sitinjau Lauik akan menyingkirkan tiga titik paling berbahaya, menghadirkan jalur yang tidak hanya lebih aman, tapi juga efisien.

Proyek ini digarap oleh Hutama Karya dan ditargetkan rampung dalam waktu 2,5 tahun, dengan masa operasi selama 10 tahun ke depan.

“Kami berharap masyarakat Sumbar tidak lagi bertaruh nyawa di jalan ini. Flyover akan menjadi simbol transformasi infrastruktur Ranah Minang,” ungkap EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim.

Proyek ini diyakini akan menjadi game changer dalam konektivitas Sumbar, membuka jalur perdagangan dan logistik yang lebih lancar, dan mempercepat pergerakan ekonomi kawasan barat Pulau Sumatra.

Berita Terkait

Pertamina Gandeng Seruni Bangun 16 Titik Air Bersih di Sragen
Pemprov DKI Ringankan Pajak Hotel dan Restoran, Bebaskan Denda PKB hingga Akhir Agustus
Kecelakaan Maut di Tol Pasuruan Probolinggo, Polisi Telusuri Penyebab Tabrakan
Polisi Kejar Lima Otak Utama Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp9,2 Miliar
Jalanan Kota Wonosari Masih Gelap, 59 Lampu Jalan Akan Dipasang Tahun Ini
Kemenhub Percepat Penanganan Longsor di Akses Stasiun Batu Tulis Bogor
Pelajar Jabar Akan Diberlakukan Jam Malam dan Sekolah Pukul 06.00
Dedi Mulyadi Tinjau Langsung Patroli Jam Malam Pelajar di Subang
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:50 WIB

Pertamina Gandeng Seruni Bangun 16 Titik Air Bersih di Sragen

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:49 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Pasuruan Probolinggo, Polisi Telusuri Penyebab Tabrakan

Kamis, 12 Juni 2025 - 10:15 WIB

Polisi Kejar Lima Otak Utama Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp9,2 Miliar

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:20 WIB

Jalanan Kota Wonosari Masih Gelap, 59 Lampu Jalan Akan Dipasang Tahun Ini

Jumat, 6 Juni 2025 - 15:55 WIB

Kemenhub Percepat Penanganan Longsor di Akses Stasiun Batu Tulis Bogor

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB