Baterai Ajaib! Dipelintir, Ditusuk, Tetap Menyala

- Penulis Berita

Selasa, 29 April 2025 - 08:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baterai

Baterai

mediarelasi.idDi tengah laju inovasi teknologi, para ilmuwan kini memperkenalkan sebuah terobosan luar biasa: baterai elastis berbahan hidrogel yang tetap bisa berfungsi meski ditusuk, dipelintir, bahkan dihajar cuaca lembap.

Baterai ini bukan sekadar fleksibel layaknya jelly — ia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri, bebas racun, dan tetap stabil meski harus berhadapan dengan kondisi “neraka” bagi perangkat elektronik: kelembapan ekstrem. Jika baterai lithium-ion tradisional gampang mogok karena karat atau kering kerontang di lingkungan tak ramah, inovasi baru ini malah santai saja.

Tim peneliti menciptakan elektrolit berbasis air yang tidak mudah terbakar dan bebas fluor — menjadikan baterai hidrogel ini jauh lebih ramah lingkungan dan aman untuk manusia. Penelitian ini dipublikasikan dalam Science Advances pada 9 April 2025.

Baca Juga:  Tarif Resiprokal: Konsep, Manfaat, dan Dampaknya dalam Perdagangan Internasional

Tak sekadar janji manis, baterai ini diuji dengan metode ekstrem: ditusuk pisau, dipotong-potong, dipelintir, dipanaskan, dan dibiarkan bermandikan kelembapan tinggi. Hasilnya? Baterai tetap beroperasi stabil, bahkan mampu menjalani lebih dari 500 siklus pengisian-pengosongan dalam satu bulan tanpa drama berarti.

Kuncinya ada pada hidrogel cerdas yang mempertahankan 19% kadar air meski kelembapan relatif hanya 50%. Ini memungkinkan baterai tetap lentur tanpa butuh bungkus keras seperti baterai biasa. Bahkan setelah ‘cacat’ fisik, campuran hidrogel, elektrolit, dan elastomer memungkinkan baterai ini memulihkan 90% kapasitas aslinya.

Baca Juga:  Faktor Penyebab Pesawat Gagal Mendarat Berdasarkan Kasus Kecelakaan Nyata

Namun ada catatan: kapasitas energi baterai hidrogel memang lebih rendah dibanding baterai lithium-ion konvensional — hanya sekitar 50–150 Wh/kg, sementara baterai biasa bisa mencapai 200–300 Wh/kg. Artinya, baterai ajaib ini bukan untuk mobil listrik bertenaga besar, melainkan lebih cocok untuk perangkat wearable seperti fitness tracker, biosensor, atau monitor kesehatan pintar yang menempel di pakaian.

Dengan kelenturan, ketahanan, dan keamanan ekstra ini, era baru baterai pintar tampaknya tinggal sejengkal lagi.

Berita Terkait

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta
Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN
Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple
Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi
Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa
Suzuki Perkenalkan Fronx, SUV Ringkas Hybrid dengan Fitur Keamanan Lengkap
Sprint Asia Dorong Loyalitas Pelanggan yang Berkelanjutan di Loyalty Summit 2025
Kenapa Banyak Pesawat Berwarna Putih? Ini 5 Alasan Utamanya
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:04 WIB

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:47 WIB

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Senin, 16 Juni 2025 - 13:08 WIB

Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:45 WIB

Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:31 WIB

Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB