Pemakaman Paus Fransiskus: Ribuan Orang Hadiri Upacara di Vatikan

mediarelasi.id – Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pukul 7.35 pagi waktu setempat di usia 88 tahun akibat komplikasi stroke dan gagal ginjal. Setelah jenazah disemayamkan di Basilika Santo Petrus selama tiga hari, upacara pemakaman dilaksanakan pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Upacara pemakaman Paus Fransiskus dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, dengan lebih dari 250.000 orang menghadiri acara tersebut, menurut laporan dari CNN. Ribuan peziarah dari berbagai belahan dunia turut serta dalam peristiwa bersejarah ini, mengenang kepemimpinan Paus yang telah memimpin Gereja Katolik selama lebih dari satu dekade.
Hadir pula sekitar 130 delegasi internasional, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, dan 12 monarki. Para pemimpin dunia seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kanselir Jerman Olaf Scholz, serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut hadir untuk memberi penghormatan terakhir. Selain itu, Pangeran William dari Inggris, Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol, serta sejumlah tokoh penting lainnya juga menghadiri pemakaman tersebut.
Upacara tersebut dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal Giovanni Battista Re, yang memimpin misa dengan penuh khidmat. Acara dimulai dengan antiphon (nyanyian pendek) dan pembacaan mazmur, dilanjutkan dengan ritual-ritual liturgi khas gereja Katolik. Sebagai bagian dari tradisi, para kardinal yang hadir berdiri dan kembali ke basilika saat upacara mencapai puncaknya.
Saat pemakaman berlangsung, peti jenazah Paus Fransiskus dibawa oleh para pelayan pribadi melalui Pintu Suci Basilika Santo Petrus menuju Lapangan Santo Petrus, didahului oleh Kitab Injil. Prosesi ini menjadi momen yang penuh makna bagi umat Katolik di seluruh dunia, yang mengenang berbagai pencapaian dan warisan yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.
Usai upacara di Lapangan Santo Petrus, jenazah Paus kemudian diangkut menuju Basilika Santa Maria Maggiore yang terletak sekitar enam kilometer dari Vatikan. Prosesi ini melibatkan para pengusung jenazah yang membawa peti ke basilika tersebut, menyeberangi Sungai Tiber dengan mobil jenazah.
Setibanya di Basilika Santa Maria Maggiore, jenazah Paus Fransiskus diterima dengan upacara singkat sebelum dimasukkan ke dalam tempat peristirahatan terakhirnya. Keputusan untuk dimakamkan di luar Vatikan, yaitu di Basilika Santa Maria Maggiore, menjadi sorotan. Paus Fransiskus menjadi Paus pertama dalam lebih dari seratus tahun yang memilih untuk dimakamkan di luar Vatikan, sebuah langkah yang mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati yang selalu dijunjungnya selama memimpin Gereja Katolik.
Pemakaman Paus Fransiskus ini dihadiri oleh ribuan umat Katolik, para tokoh dunia, serta masyarakat dari berbagai negara yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual tersebut. Momen ini menjadi peristiwa penting yang tidak hanya dikenang oleh umat Katolik, tetapi juga masyarakat dunia yang merasakan dampak dari kepemimpinan Paus Fransiskus dalam berbagai isu global, termasuk perdamaian, keadilan sosial, dan solidaritas antarumat beragama.
Dengan keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, ia menegaskan komitmennya untuk hidup dalam kesederhanaan dan tetap dekat dengan umat. Sebuah langkah yang mengakhiri masa jabatannya sebagai Paus dengan simbolisme yang dalam, sekaligus meninggalkan warisan yang akan dikenang sepanjang sejarah Gereja Katolik.
Responses