Wafatnya Paus Fransiskus: Perjalanan Seorang Putra Imigran hingga Menjadi Pemimpin Gereja Dunia

Wafatnya Paus Fransiskus: Perjalanan Seorang Putra Imigran hingga Menjadi Pemimpin Gereja Dunia

mediarelasi.id, Vatikan – Dunia Katolik berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266, yang menghembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun di Vatikan pada Senin pagi waktu setempat.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell melalui pernyataan video resmi. “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (21/4).

“Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk Tuhan dan Gereja-Nya, mengajarkan nilai-nilai Injil melalui kesetiaan, keberanian, dan cinta yang tak memandang kasta,” sambungnya. “Kami menyerahkan jiwanya ke dalam kasih Allah yang penuh belas kasihan.”

Dari Klub Malam ke Vatikan

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di kawasan kelas menengah Buenos Aires, Argentina, Fransiskus adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ia merupakan putra seorang imigran Italia dan ibu berdarah Italia-Argentina. Masa mudanya jauh dari kemewahan—ia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam demi membiayai kuliah sebelum menjadi teknisi kimia.

Perjalanan rohaninya dimulai ketika ia ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 1969. Hanya empat tahun kemudian, pada usia 36 tahun, ia memimpin ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay, posisi yang diembannya hingga 1979.

Jejak Kepemimpinan

Karier gerejawi Fransiskus terus menanjak. Ia diangkat sebagai uskup pada 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II, dan menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998. Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi kardinal—langkah awal menuju kepemimpinan tertinggi Gereja Katolik.

Tahun 2013 menjadi tonggak sejarah. Setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Fransiskus terpilih sebagai Paus—yang pertama dari Ordo Jesuit, dari Amerika Selatan, dan dari luar Eropa dalam hampir 1.300 tahun, sejak Paus Gregorius III dari Suriah pada abad ke-8.

Warisan Sang Paus

Selama lebih dari satu dekade masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok sederhana namun tegas dalam membela kaum miskin dan marjinal. Gaya hidupnya yang bersahaja, pesannya yang inklusif, dan dorongannya untuk reformasi internal Gereja telah meninggalkan jejak mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Kini, dunia mengenang Paus Fransiskus bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol harapan dan kemanusiaan—yang datang dari latar belakang sederhana dan berhasil mengubah wajah Gereja Katolik modern.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *