mediarelasi.id – Kasus kekerasan seksual di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, mengguncang dunia medis tanah air. Pelakunya, seorang dokter residen anestesi, memanfaatkan celah keamanan di rumah sakit untuk melakukan aksi bejatnya — dan kini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turun tangan, menabuh genderang peringatan keras: sistem pengawasan di rumah sakit harus dibenahi total.
Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan, Azhar Jaya, tak menutupi kekhawatirannya. Dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Senin (21/4/2025), ia mengungkap bahwa insiden tersebut terjadi di ruangan kosong yang semestinya steril dari akses publik. “Ini bukti nyata lemahnya pengamanan. Ruang tak terpakai harusnya disegel, dikunci, dan di luar jangkauan siapa pun. Itu SOP dasar,” tegasnya.
Namun bukan hanya ruang kosong yang jadi masalah. Pelaku dilaporkan menggunakan obat bius dari sisa persediaan yang tidak tercatat — memperlihatkan lubang besar dalam kontrol logistik obat di fasilitas medis. Azhar menyebut perlunya revisi menyeluruh pada protokol distribusi obat agar celah penyalahgunaan bisa tertutup rapat.
Lebih lanjut, perhatian juga tertuju pada praktik bebas tenaga medis muda, seperti residen dan koasisten, yang kerap diberi tanggung jawab membawa obat dan spesimen laboratorium. “Tugas ini bukan bagian dari porsi pendidikan mereka. Membiarkan hal seperti ini terus berlangsung adalah kesalahan sistemik,” ujar Azhar. Ia menambahkan bahwa pengawasan akan diperketat dan standar operasional diperbarui, tak hanya di RSHS, tapi di seluruh rumah sakit pendidikan.
Kemenkes juga mengungkap data mencengangkan: sejak Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dijalankan, tercatat 2.621 laporan perundungan masuk ke kementerian, dan 620 di antaranya telah terverifikasi sebagai kasus bullying. Ironisnya, 363 kasus tersebut berasal dari rumah sakit milik Kemenkes sendiri.
Skandal ini bukan sekadar insiden tragis — tapi juga cermin dari betapa sistem yang seharusnya mendidik dan melindungi, malah bisa membiarkan kekerasan terjadi dalam diam. Kemenkes kini menghadapi tantangan besar: membongkar pola lama dan menciptakan ekosistem rumah sakit yang aman, profesional, dan manusiawi.