Diterpa Gempa, Festival Songkran Thailand Terancam Sepi Wisatawan

- Penulis Berita

Selasa, 8 April 2025 - 11:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diterpa Gempa, Festival Songkran Thailand Terancam Sepi Wisatawan

Diterpa Gempa, Festival Songkran Thailand Terancam Sepi Wisatawan

mediarelasi.id Thailand bersiap menyambut Festival Songkran yang semarak, namun langkah para wisatawan justru berbalik arah.

Ketakutan yang dipicu oleh gempa bumi besar di Myanmar pada akhir Maret lalu memicu gelombang pembatalan perjalanan, memukul sektor pariwisata Thailand yang baru saja pulih dari pandemi.

Meski pemerintah Thailand meyakinkan bahwa perayaan tradisional Tahun Baru Thailand itu tetap aman, data menunjukkan hal sebaliknya. Asosiasi Hotel Thailand (THA) melaporkan penurunan pemesanan kamar hotel hingga 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya untuk periode 11–17 April 2025, saat Songkran berlangsung di tujuh kota wisata utama.

Gempa Besar, Ketakutan Lebih Besar

Gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar menyisakan trauma di sejumlah wilayah Thailand, termasuk Bangkok dan kawasan utara yang turut merasakan getaran kuat. Kekhawatiran akan keselamatan kini membayangi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

“Songkran tahun ini tampaknya tidak akan semeriah sebelumnya,” ujar Presiden THA, Thienprasit Chaiyaphatranan. Ia menyebut, hasil survei terhadap 52 hotel di Bangkok, Chiang Mai, Phuket, Krabi, Chonburi, Surat Thani, dan Chiang Rai mengungkap penurunan signifikan dalam reservasi hotel—baik dari turis domestik maupun internasional.

Baca Juga:  Gempa 6 Magnitudo Goyang Pohuwato, Terasa hingga Manado dan Palu

Hanya 32.244 kamar yang dipesan tahun ini, turun dari 42.761 pada periode yang sama tahun lalu. THA memperkirakan Thailand akan kehilangan sekitar 689 ribu pengunjung selama musim Songkran, dengan proyeksi total wisatawan mancanegara di bulan April turun menjadi 2,06 juta dari 2,75 juta tahun lalu.

Khawatir Bangunan Retak, Liburan pun Goyah

Tak sedikit wisatawan yang memutuskan batal terbang ke Negeri Gajah Putih setelah menyaksikan video dan laporan tentang bangunan retak hingga kolam renang atap yang meluber akibat getaran. Salah satunya Nguyen Thuy Trang dari Hanoi, yang memilih membatalkan liburannya setelah dua hari penuh mencari saran di forum-forum perjalanan.

Diterpa Gempa, Festival Songkran Thailand Terancam Sepi Wisatawan

“Kami menerima banyak penjadwalan ulang untuk Mei atau setelahnya,” ujar Direktur Umum Du Lich Viet, Pham Anh Vu. Hal senada disampaikan Trang An Travel: pemesanan tur Songkran menurun drastis, seiring kekhawatiran keselamatan yang belum mereda.

Langkah Darurat dan Ancaman Jangka Panjang

Untuk meredam kekhawatiran, THA mengusulkan penerapan sertifikasi keselamatan untuk hotel—serupa dengan stiker SHA+ yang digunakan saat pandemi. Ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan wisatawan.

Baca Juga:  338 Kandidat Tercatat untuk Nobel Perdamaian 2025: Dari Donald Trump Hingga Paus Fransiskus

Namun, tantangan tak berhenti di sana. Kenaikan tarif oleh pemerintah Amerika Serikat juga dinilai turut berkontribusi terhadap penurunan kunjungan turis dari Negeri Paman Sam. “Dalam beberapa bulan ke depan, dampaknya bisa semakin terasa,” kata Thienprasit.

Di sisi lain, pemerintah Thailand tetap bergeming. Festival Songkran akan tetap digelar sesuai jadwal, termasuk di Bangkok dan Chiang Mai. Tradisi perang air jalanan yang menjadi simbol penyucian diri diyakini masih akan menyedot perhatian, meski mungkin tak seheboh tahun-tahun sebelumnya.

Namun, waktu kejadian gempa yang begitu dekat dengan puncak musim wisata jelas menjadi tantangan berat bagi Thailand. Sekitar 10 persen turis asing bahkan dilaporkan meninggalkan hotel lebih awal setelah gempa mengguncang, menurut laporan Bloomberg.

Beberapa platform perjalanan dari Tiongkok pun telah menawarkan pembatalan dan pengembalian dana penuh untuk reservasi hotel dan tiket pesawat ke wilayah terdampak, termasuk Thailand, Myanmar, dan Laos.

Saat Songkran yang biasanya penuh tawa dan cipratan air mendekat, ketenangan justru menjadi suasana yang mendahului. Di tengah upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata, Thailand harus berpacu dengan waktu—dan rasa takut.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB