Puan Maharani Minta PCO Jaga Etika Komunikasi, Sindiran Hasan Nasbi Jadi Sorotan

- Penulis Berita

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puan Maharani Minta PCO Jaga Etika Komunikasi, Sindiran Hasan Nasbi Jadi Sorotan

Puan Maharani Minta PCO Jaga Etika Komunikasi, Sindiran Hasan Nasbi Jadi Sorotan

mediareladi.id Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan bahwa pemerintah, termasuk Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, harus menyampaikan informasi dengan baik dan benar sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul setelah kontroversi terkait respons Hasan Nasbi terhadap insiden teror kepala babi yang dialami wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), pada 20 Maret 2025.

Alih-alih menyampaikan keprihatinan, Hasan justru menanggapi dengan candaan tak pantas: “Sudah dimasak saja.” Pernyataan ini memicu kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil dan tokoh nasional.

Puan Maharani: Komunikasi Pemerintah Harus Sesuai Arahan Presiden

Menanggapi polemik ini, Puan menegaskan pentingnya komunikasi yang profesional dari jajaran pemerintah.

“Kami harapkan semua kementerian dan juru bicara kepresidenan mengikuti arahan Presiden dengan menyampaikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (25/3/2025).

Puan juga menekankan bahwa komunikasi yang buruk dari PCO dapat menimbulkan kesalahpahaman dan misinformasi. Oleh karena itu, ia meminta setiap pernyataan yang disampaikan ke publik harus sesuai dengan sikap resmi pemerintah.

Baca Juga:  Tuntutan 12 Tahun terhadap SYL: Kritik atas Pertimbangan Ancaman Luar Biasa oleh Jaksa

Respons Hasan Nasbi: Teror atau Candaan?

Sebelumnya, Hasan Nasbi meremehkan insiden ini dengan mengatakan bahwa kepala babi yang dikirimkan ke kantor Tempo lebih baik dimasak saja.

“Enggaklah (sebagai ancaman), saya lihat dari media sosial wartawan Tempo itu, dia malah bercanda soal daging babi,” ucap Hasan.

Hasan juga meminta agar kasus ini tidak dibesar-besarkan sebelum ada kepastian mengenai motifnya.

“Apakah ini benar-benar teror atau hanya lelucon? Saya lihat mereka juga menanggapinya dengan candaan,” tambahnya.

Koalisi Masyarakat Sipil & Susi Pudjiastuti Geram

Pernyataan Hasan menuai protes keras dari Koalisi Masyarakat Sipil, yang terdiri dari berbagai organisasi seperti Centra Initiative, Imparsial, PBHI, ELSAM, Walhi, HRWG, DeJuRe, dan Setara Institute. Mereka menilai komentar Hasan tidak hanya merendahkan, tetapi juga bertentangan dengan prinsip kebebasan pers.

Baca Juga:  Drama Walk Out Jessica Kumala Wongso di Sidang PK: Protes Atas Hakim Izinkan Ahli Jaksa

“Pernyataan ini menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah terhadap demokrasi dan kebebasan sipil. Presiden harus meninjau ulang posisi Hasan sebagai Kepala PCO,” tegas Koalisi dalam pernyataan resminya pada Sabtu (22/3/2025).

Sikap Hasan juga memicu kritik dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Melalui akun Twitter pribadinya, Susi menyebut bahwa Hasan tidak pantas berbicara atas nama pemerintah.

“Ignorance! Dia harus berhenti mewakili pemerintah berbicara di muka publik, Pak @prabowo,” cuit Susi dengan emotikon tangan menjura, menegaskan ketidaksetujuannya.

Desakan Evaluasi Hasan Nasbi Menguat

Gelombang kritik terhadap Hasan Nasbi semakin menguat. Banyak pihak menilai bahwa seorang pejabat komunikasi kepresidenan seharusnya mengedepankan empati dan profesionalisme, bukan justru membuat pernyataan yang memperkeruh suasana.

Kini, publik menunggu sikap Presiden Prabowo: apakah Hasan Nasbi akan dievaluasi atau tetap bertahan sebagai juru bicara pemerintah?

Berita Terkait

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi
Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:40 WIB

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:34 WIB

Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan

Berita Terbaru