Gim dan Kreator Konten: Motor Baru Ekonomi Indonesia 2025

- Penulis Berita

Minggu, 22 Desember 2024 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gim dan Kreator Konten: Motor Baru Ekonomi Indonesia 2025

Gim dan Kreator Konten: Motor Baru Ekonomi Indonesia 2025

mediarelasi.idKementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menempatkan sektor gim dan kreator konten sebagai katalis utama dalam mendorong pertumbuhan pendapatan negara pada tahun 2025.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa kedua subsektor ini kini menjadi prioritas, seiring arahan strategis dari Bappenas untuk memperluas fokus ekonomi kreatif.

“Walaupun sektor kuliner, kriya, dan fesyen tetap menjadi andalan utama, kita harus mulai memberikan perhatian lebih pada sektor baru yang memiliki potensi besar,” kata Riefky.

Ia juga menyoroti perkembangan pesat dalam subsektor seperti film, animasi, dan video gim, yang menunjukkan pertumbuhan konsisten di kalangan masyarakat. Menurutnya, tren ini adalah peluang emas untuk memperluas basis ekonomi kreatif.

Era Baru Kreator Konten dan Gim

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan bahwa kreator konten digital, termasuk influencer dan Virtual YouTuber (V-Tuber), telah menjadi bagian penting dari lanskap ekonomi modern.

Baca Juga:  Cache: Penyimpanan Sementara, Manfaat dan Risiko Saat Menghapusnya

“Di Jepang, V-Tuber telah menjadi industri bernilai miliaran. Indonesia mulai mengejar tren ini, bahkan bulan lalu kita mengadakan penghargaan V-Tuber pertama di tanah air,” jelas Irene.

Selain itu, teknologi seperti artificial intelligence (AI) juga disebut sebagai peluang besar yang dapat mempercepat pertumbuhan sektor gim dan konten kreator. AI membuka ruang untuk menciptakan inovasi dalam desain gim, interaksi virtual, dan produksi konten yang lebih efisien.

Pemetaan Ekosistem Ekonomi Kreatif

Untuk memaksimalkan potensi ini, Kemenekraf berkomitmen melakukan pemetaan ekosistem ekonomi kreatif yang berbasis data. Menurut Irene, pengumpulan data akurat menjadi kunci untuk mengidentifikasi peluang dari subsektor baru.

“Kita punya 17 subsektor ekonomi kreatif yang sudah diakui. Ini mencakup empat bidang utama: kreativitas budaya, kreativitas digital dan teknologi, kreativitas desain, serta kreativitas media,” ujar Irene.

Bidang kreativitas budaya mencakup kuliner, kriya, fesyen, seni rupa, dan seni pertunjukan. Kreativitas digital dan teknologi meliputi gim dan aplikasi, sementara kreativitas desain mencakup arsitektur, desain interior, dan desain produk. Adapun kreativitas media mencakup film, animasi, video, periklanan, televisi, musik, hingga fotografi.

Baca Juga:  Misteri Kota Saranjana: Kota Gaib yang Diyakini Ada di Kalimantan Selatan

Menuju Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Kemenekraf optimis bahwa sektor gim dan kreator konten akan menjadi tulang punggung baru ekonomi nasional pada 2025. Melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor, ekonomi kreatif diharapkan mampu menciptakan dampak signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan negara.

“Dengan berbagai inovasi yang hadir, kita harus menjaga agar pengembangan ekonomi kreatif tetap berbasis data dan terus mendukung keberlanjutan yang telah kita bangun selama satu dekade terakhir,” tutup Irene.

Melalui strategi ini, Kemenekraf yakin bahwa gim dan konten kreator akan membawa ekonomi kreatif Indonesia ke level berikutnya, memperkuat posisi negara sebagai pemain utama dalam industri global.

Berita Terkait

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta
Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN
Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple
Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi
Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa
Suzuki Perkenalkan Fronx, SUV Ringkas Hybrid dengan Fitur Keamanan Lengkap
Sprint Asia Dorong Loyalitas Pelanggan yang Berkelanjutan di Loyalty Summit 2025
Kenapa Banyak Pesawat Berwarna Putih? Ini 5 Alasan Utamanya
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:04 WIB

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:47 WIB

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Senin, 16 Juni 2025 - 13:08 WIB

Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:45 WIB

Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:31 WIB

Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB