Drama Walk Out Jessica Kumala Wongso di Sidang PK: Protes Atas Hakim Izinkan Ahli Jaksa

- Penulis Berita

Selasa, 19 November 2024 - 09:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jessica Kumala Wongso

Jessica Kumala Wongso

mediarelasi.idSidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Jessica Kumala Wongso kembali memanas dengan insiden walk out oleh tim kuasa hukumnya, Senin (18/11/2024). Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan hakim yang mengizinkan pihak jaksa menghadirkan dua ahli forensik digital.

Sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Zulkifli Atjo. Dalam sesi tersebut, kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan tersebut. Menurutnya, sesi PK adalah kesempatan bagi pemohon untuk membuktikan argumen mereka, sehingga pihak termohon (jaksa) seharusnya tidak diberikan ruang untuk menghadirkan ahli.

“Yang Mulia, kami keberatan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk walk out,” ujar Hidayat, diikuti oleh tim kuasa hukum lainnya meninggalkan ruang sidang.

Baca Juga:  PMI Terus Salurkan Bantuan ke Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Jusuf Kalla: Kami Tidak Akan Berhenti

Hakim Zulkifli tetap melanjutkan proses sidang dengan mencatat keberatan tersebut ke dalam nota persidangan.

“Keberatan Anda akan dicatat,” ujar Zulkifli singkat.

Ahli Forensik Digital Dihadirkan Jaksa
Meski diwarnai drama walk out, sidang berlanjut dengan menghadirkan dua ahli yang diundang oleh jaksa, yaitu Muhammad Nuh Al Azhar dan Christopher Hariman Rianto. Keduanya adalah ahli yang pernah memberikan keterangan dalam persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada 2016.

Jessica Kumala Wongso, yang turut keluar ruang sidang bersama tim kuasa hukumnya, tampak melemparkan senyum kepada para ahli sebelum meninggalkan tempat.

Kuasa Hukum Tegaskan Keberatan di Luar Sidang
Di luar ruang sidang, Hidayat kembali menjelaskan kepada awak media alasan di balik protes mereka. “Kami merasa tidak seharusnya jaksa menghadirkan ahli dalam sidang ini. PK adalah hak pemohon, dan panggung ini milik kami,” tegasnya.

Baca Juga:  Usulan Kontroversial Dedi Mulyadi: Bansos Bersyarat Vasektomi Picu Gelombang Kritik

Jessica sendiri mengajukan PK untuk menggugat kembali putusan kasus kopi sianida yang menjeratnya. Bersama kuasa hukum utamanya, Otto Hasibuan, permohonan PK diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 9 Oktober 2024.

“PK adalah hak bagi siapa saja yang merasa tidak bersalah atas putusan yang dijatuhkan. Berkas telah kami daftarkan dan akan diproses sesuai prosedur hingga Mahkamah Agung memberikan keputusan,” ungkap Otto kepada wartawan.

Berita Terkait

Legislator: Produk Impor Ilegal Jadi Ancaman Serius bagi UMKM
Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Indonesia Lanjutkan Pembicaraan Terkait Tarif Impor AS di Era Trump
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Lemhannas Analisis Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ketahanan Nasional dan Ekonomi RI
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
MBG Mentah Saat Libur Sekolah Belum Ada Keputusan Resmi
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Legislator: Produk Impor Ilegal Jadi Ancaman Serius bagi UMKM

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Selasa, 8 Juli 2025 - 14:30 WIB

Indonesia Lanjutkan Pembicaraan Terkait Tarif Impor AS di Era Trump

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Berita Terbaru