Prabowo Subianto Bentuk Kabinet Merah Putih, Solusi Kompleksitas Indonesia atau Beban Birokrasi?

- Penulis Berita

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo Subianto Bentuk Kabinet Merah Putih, Solusi Kompleksitas Indonesia atau Beban Birokrasi?

Prabowo Subianto Bentuk Kabinet Merah Putih, Solusi Kompleksitas Indonesia atau Beban Birokrasi?

mediarelasi.id – Dalam langkah cepat, Presiden Prabowo Subianto segera mengumumkan susunan kabinetnya yang dinamakan Kabinet Merah Putih, terdiri dari 109 orang. Jumlah ini bahkan belum termasuk staf khusus dan utusan khusus presiden.

Menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kabinet ini adalah solusi untuk menghadapi tantangan Indonesia menuju negara maju. Ketua DPP PSI, Agus Herlambang, menyebut bahwa dengan populasi 280 juta jiwa tersebar di berbagai pulau, diperlukan perhatian khusus dan para menteri yang fokus pada satu bidang.

“Memecah kementerian membuat menteri bisa lebih fokus. Dengan demikian, kinerja akan lebih optimal,” jelas Agus dalam pernyataannya pada Rabu (23/10/2024).

Kabinet ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia pasca-Orde Baru.

Baca Juga:  Golkar Nilai Gestur Prabowo ke Megawati Cerminkan Jiwa Negarawan

Dibandingkan pemerintahan sebelumnya, jumlah anggota kabinet ini hampir dua kali lipat, membuat pemerintahan Prabowo-Gibran menonjol dengan formasi jumbo.

Penambahan ini terjadi akibat dibentuknya kementerian baru serta pemecahan kementerian warisan Kabinet Indonesia Maju.

Namun, di sisi lain, M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, memberikan pandangan yang berlawanan.

Menurutnya, gemuknya Kabinet Prabowo Subianto ini bertentangan dengan semangat reformasi birokrasi dan bisa menambah kerumitan dalam pemerintahan.

“Kabinet besar cenderung memperpanjang alur birokrasi dan meningkatkan risiko tumpang tindih kewenangan,” jelas Jamiluddin.

Ia juga mengkritik komposisi kabinet ini yang dianggap lebih sebagai kabinet akomodatif, dimana beberapa posisi menteri diisi oleh tokoh-tokoh yang tidak sesuai dengan keahliannya. Di antaranya, Muhaimin Iskandar, Bahlil Lahadalia, dan Budi Arie Setiadi dipertanyakan kapabilitasnya dalam menangani bidang-bidang strategis seperti energi dan koperasi.

Baca Juga:  101 Pejabat Fungsional Dilantik: Awal Baru untuk Kemendagri dan BNPP

“Ini membuat Kabinet Merah Putih terlihat lebih sebagai ajang balas jasa politik ketimbang kabinet yang benar-benar disusun untuk mewujudkan visi Prabowo-Gibran secara efektif,” pungkas Jamiluddin.

Meski demikian, Jamiluddin berharap kabinet ini bisa bertahan hingga lima tahun ke depan, dengan mencerminkan kekuatan politik Indonesia yang terwakili di dalamnya. Kabinet ini, walau kontroversial, diharapkan mampu menghadapi tantangan besar dalam perjalanan Indonesia menjadi negara maju.

Berita Terkait

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi
Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:40 WIB

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:34 WIB

Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan

Berita Terbaru