Kenangan Terakhir Sri Meyke: Bercanda tentang Kematian Sebelum Kecelakaan Pesawat SAM Air

Kenangan Terakhir Sri Meyke: Bercanda tentang Kematian Sebelum Kecelakaan Pesawat SAM Air

mediarelasi.id – Keluarga mendiang Sri Meyke Male, terutama kerabatnya Gustin Ishak, mengungkapkan bahwa sebelum kecelakaan pesawat SAM Air yang terjadi di Gorontalo pada Minggu (20/10/2024), Sri Meyke sempat bercanda tentang kematiannya.

Gustin mengenang, “Dia bilang, ‘Kalau pesawat jatuh, tuan rumah pasti kaya,’” saat mengingat momen tersebut bersama anak-anaknya.

Namun, tak ada yang menyangka bahwa bercandaan tersebut akan menjadi kenyataan yang tragis.

Di sisi lain, ibunda Sri Meyke, Sofyan, merasa sangat terpukul dengan kabar duka ini, terutama karena ia baru saja mengantar putrinya ke Bandara Djalaluddin.

Sofyan menghabiskan lebih dari satu jam perjalanan darat dari rumahnya ke bandara, dan belum sempat kembali ketika mendengar kabar pesawat jatuh.

“Belum sampai di rumah, langsung balik setelah mendapat berita. Sekarang dia masih menunggu jenazah di Pohuwato,” ungkap Anton Kadir, paman korban.

Momen Perpisahan

Sri Meyke juga sempat berpamitan dengan keluarganya sebelum berangkat. Dalam sebuah video yang beredar, ia terlihat membawa koper dan mengenakan kaos krem serta celana panjang kotak-kotak.

Sebelum melangkah masuk ke dalam bandara, Meyke bahkan sempat menyapa dan berfoto dengan ketiga anaknya.

Kini, tragisnya, wanita berusia 30 tahun ini meninggalkan tiga anak yang tinggal di Kelurahan Tamalate, Kota Gorontalo. Anak sulungnya masih di bangku SD, sedangkan yang bungsu baru berusia dua tahun.

“Dia pergi ke Palu untuk bertemu suaminya karena ada acara yang harus dihadiri bersama,” jelas Anton.

Insiden Kecelakaan Pesawat

Pesawat SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) jatuh dekat Bandara Panua, Kecamatan Randangan, Pohuwato. Kecelakaan ini merenggut nyawa tiga kru dan satu penumpang, termasuk Sri Meyke.

Pesawat lepas landas dari Bandara Djalaluddin pada pukul 07.03 WITA, namun kehilangan kontak selama 11 menit sebelum insiden.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, menyatakan bahwa pesawat ini berwarna putih dan mengalami kecelakaan setelah berkomunikasi dengan pihak Airnav Makassar.

“Kontak terakhir dengan Airnav terjadi pada pukul 07:22 WITA dan informasi diterima bahwa pesawat jatuh di area Bandara Bumi Panua,” ujarnya.

Kesedihan yang Mendalam

Insiden ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman. Saat ini, semua korban telah dievakuasi ke Puskesmas Motolohu Pohuwato.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyatakan, “Kami sangat berduka atas kecelakaan ini. Doa kami untuk keluarga yang ditinggalkan.”

Kementerian Perhubungan juga tengah melakukan investigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Semoga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil demi keselamatan penerbangan.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *