Prabowo Subianto Sebut Banyak Ketua Umum Partai Ajukan Nama Calon Menteri dari Kalangan Profesional

mediarelasi.id – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengungkapkan apresiasinya terhadap para ketua umum partai politik yang mengajukan calon menteri dari kalangan profesional. Hal ini disampaikan setelah pertemuannya dengan sejumlah calon menteri di kediamannya pada malam sebelumnya.
Saat ditanya mengapa tidak ada calon menteri yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meskipun PKS telah bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, Prabowo menjelaskan bahwa calon yang diajukan oleh PKS berasal dari kalangan profesional.
“Anda mungkin tidak menyadari karena dia (calon dari PKS) adalah seorang profesional,” kata Prabowo. Ia kemudian menambahkan, “Saya mengapresiasi para ketua umum partai yang banyak mengajukan orang-orang profesional, sehingga mungkin tampak seolah-olah partai-partai yang mengajukan, tetapi yang diusulkan justru adalah teknokrat.”
Proses pemanggilan calon-calon menteri dan wakil menteri, menurut Prabowo Subianto, merupakan hasil dari tahapan yang sudah berlangsung cukup lama.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum memilih calon-calon tersebut, ia telah melakukan pemantauan, diskusi, dan seleksi yang mendalam. Pertemuan dengan calon menteri pada kesempatan tersebut, kata Prabowo, adalah untuk memastikan apakah mereka bersedia atau tidak menjalankan tugas sebagai menteri atau wakil menteri dalam pemerintahannya.
“Hari ini hanya untuk mengonfirmasi. Saya ingin memastikan bahwa mereka benar-benar bersedia membantu saya dalam bidang yang mereka kuasai. Syukurlah, semuanya menyatakan kesediaannya,” jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan beberapa pandangan mengenai arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahannya. Ia merasa puas dengan respons positif dari calon-calon menteri yang ia temui, dan berharap mereka dapat bekerja sama secara baik dan produktif.
“Mereka semua memahami bahwa kita harus bekerja keras, bekerja sebagai tim, karena dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Kita benar-benar harus memiliki kerja tim yang solid,” tegas Prabowo.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo juga memberikan pandangannya terkait pemilihan calon menteri oleh Prabowo. Ia menekankan bahwa pemilihan anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden terpilih dan ia menghormati keputusan tersebut. Mengenai sejumlah menteri di kabinet saat ini yang kembali dipilih oleh Prabowo, Jokowi menilai itu adalah bentuk kesinambungan dalam pemerintahan.
“Sekitar 15 hingga 16 menteri dari kabinet saya yang dipilih lagi oleh Pak Prabowo tentu melalui pertimbangan matang. Mereka telah bekerja sama dengan baik dalam beberapa tahun terakhir, dan ini adalah bentuk kesinambungan,” ujar Jokowi.
Sementara itu, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menilai bahwa keputusan partai politik untuk mengajukan calon menteri dari kalangan profesional adalah langkah positif. Menurutnya, kementerian memang seharusnya dipimpin oleh individu yang ahli di bidangnya masing-masing.
“Seorang menteri tidak hanya memimpin kementerian, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mendalam di bidang tersebut. Jika tidak, kementerian akan berjalan seperti biasa tanpa ada inovasi,” jelas Lili dalam diskusi dengan VOA. Ia menambahkan bahwa langkah Prabowo ini menunjukkan pemahaman yang baik terhadap tantangan global yang dihadapi Indonesia ke depan.
Lili juga melihat adanya perubahan dalam pendekatan partai politik yang kini mengajukan calon menteri dari kalangan teknokrat. Menurutnya, ini mungkin hasil dari arahan Prabowo kepada partai politik untuk memilih calon yang memiliki kompetensi dan layak memimpin kementerian.
“Pak Prabowo tahu bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan global yang kompleks, mulai dari ekonomi dunia hingga potensi konflik. Oleh karena itu, kementerian perlu dipimpin oleh orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya, seperti yang dulu dilakukan oleh Soeharto saat memilih teknokrat untuk memperkuat ekonomi,” tambah Lili.
Selain itu, pengamat politik Ujang Komaruddin melihat bahwa pemilihan calon menteri oleh Prabowo merupakan kelanjutan dari sebagian kebijakan yang telah dilakukan oleh Jokowi. Namun, ia juga mencatat bahwa Prabowo cukup selektif dalam memilih orang-orang yang akan bekerja bersamanya.
Meskipun demikian, Ujang mengakui bahwa masih ada elemen akomodasi politik dalam penyusunan kabinet ini. “Karena banyak menteri berasal dari partai politik, tetap ada unsur pembagian kekuasaan. Ini adalah hal yang wajar dalam politik, selama figur yang dipilih memiliki kemampuan dan pengalaman di bidangnya,” jelas Ujang.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun kabinet terlihat gemuk, hal ini bisa membawa keuntungan jika diimbangi dengan pembagian kerja yang jelas. “Keputusan ini akan terbukti efektif atau tidaknya ketika mereka mulai bekerja. Kita akan lihat apakah pilihan teknokrat ini benar-benar bisa membawa perubahan positif,” pungkasnya.
Dengan adanya kalangan profesional dalam kabinet yang baru, publik berharap kebijakan yang diambil nantinya benar-benar bisa menjawab tantangan masa depan dan memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi rakyat.
Responses