Empat Jenis Kardiomiopati: Kelainan Otot Jantung yang Sering Sebabkan Kematian Mendadak pada Usia Muda

mediarelasi.id – Kardiomiopati merupakan istilah medis yang menggambarkan gangguan pada otot jantung. Menjelang Hari Jantung Sedunia pada 29 September 2024, edukasi mengenai kesehatan jantung semakin digalakkan.
Dr. Leonardo Paskah Suciadi, spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Siloam Kebon Jeruk, menjelaskan bahwa kardiomiopati masih kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Jantung, sebagai organ otot utama, dapat mengalami perubahan baik secara struktural maupun fungsional. Ketika ini terjadi, kemampuan jantung untuk memompa darah berkurang, dan kondisi tersebut dikenal sebagai gagal jantung.
Kardiomiopati sering kali berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas, sehingga penderita baru menyadari kondisi tersebut saat sudah parah.
Gangguan ini berdampak besar pada kualitas hidup dan membutuhkan perawatan medis yang intensif. Paling mengkhawatirkan, penyakit ini sering ditemukan pada usia muda, dengan puncaknya di usia 30 hingga 40 tahun.
Berikut adalah empat jenis kardiomiopati yang patut diwaspadai:
- Kardiomiopati Dilatasi
Ini adalah jenis kardiomiopati yang paling sering dijumpai. Dalam kondisi ini, otot jantung melemah sehingga dinding bilik jantung (ventrikel) menipis dan membesar. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuan untuk memompa darah secara efektif. Gejala yang umum termasuk sesak napas, kelelahan yang berlebihan, serta pembengkakan di kaki atau perut. - Kardiomiopati Hipertrofik
Pada kardiomiopati jenis ini, dinding ventrikel kiri jantung menebal secara berlebihan. Penebalan ini membuat dinding jantung menjadi kaku, mengganggu fase relaksasi yang sangat penting untuk pengisian darah. Meskipun sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor genetik, gejala seperti nyeri dada, jantung berdebar, hingga pingsan dapat muncul. Ini juga menjadi penyebab utama kematian mendadak pada usia muda, terutama saat berolahraga. - Kardiomiopati Restriktif
Jenis ini lebih jarang terjadi, namun sama berbahayanya. Kardiomiopati restriktif ditandai dengan pengerasan otot jantung tanpa adanya penebalan dinding. Kondisi ini mengganggu fase relaksasi jantung secara serius, mengakibatkan gagal jantung yang sulit diobati. Salah satu penyebabnya adalah amiloidosis, yaitu penumpukan protein amiloid pada jantung. - Kardiomiopati Aritmogenik
Jenis ini melibatkan perubahan jaringan otot jantung menjadi jaringan lemak fibrosa, yang sering kali dimulai dari bilik jantung kanan. Kardiomiopati aritmogenik sering kali menyebabkan gangguan irama jantung yang fatal, bahkan sebelum gejala gagal jantung muncul. Ini menjadi salah satu penyebab utama kematian jantung mendadak pada individu muda yang tampak sehat.
Keempat jenis kardiomiopati ini memerlukan perhatian serius karena dapat berkembang tanpa gejala dan menimbulkan risiko tinggi terhadap kesehatan, terutama pada usia muda. Edukasi dini dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi dan menangani kondisi ini sebelum terlambat.
Responses