Gelombang Panas di Jepang: Enam Orang Meninggal, Suhu Capai 40 Derajat Celcius

mediarelasi.id – Jepang tengah dilanda gelombang panas mematikan yang telah menyebabkan enam orang tewas akibat sengatan panas di Tokyo. Peristiwa ini terjadi di tengah musim hujan, kondisi yang jarang terjadi sehingga memaksa pihak berwenang mengeluarkan berbagai peringatan kesehatan.
Suhu Ekstrem di Shizuoka
Selama akhir pekan, wilayah Shizuoka mencatat suhu mencapai 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) untuk pertama kalinya pada tahun 2024. Suhu ini jauh melampaui ambang batas 35 derajat yang diklasifikasikan sebagai “sangat panas” oleh pejabat cuaca.
“Panas ekstrem di tengah musim hujan di Jepang adalah fenomena langka, sebagian besar disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik Selatan,” ujar seorang pejabat badan cuaca kepada AFP.
Peringatan Heatstroke dan Tindakan Pencegahan
Suhu yang mendekati 40 derajat Celcius juga tercatat di Tokyo dan Wakayama pada hari Senin. Pihak berwenang segera mengeluarkan peringatan heatstroke di seluruh negeri, mendesak warga untuk menghindari kegiatan di luar ruangan dan menggunakan AC.
Di Tokyo, tiga kematian terkait sengatan panas tercatat pada Sabtu dan tiga lagi pada Senin, ketika suhu mencapai sekitar 35 derajat Celcius. “Tanpa AC, saya merasa sulit untuk bertahan,” kata Sumiko Yamamoto, 75, warga Tokyo. “Panas ini jauh lebih intens dibanding tahun lalu.”
Populasi Rentan
Serangan panas sangat mematikan di Jepang, yang memiliki populasi tertua kedua di dunia setelah Monaco. Warga lanjut usia, bayi, dan mereka yang tidak mampu membeli AC adalah kelompok paling rentan.
Asosiasi Pengobatan Akut Jepang memperingatkan bahwa angka kematian akibat sengatan panas meningkat secara signifikan, dari beberapa ratus per tahun dua dekade lalu menjadi sekitar 1.500 pada tahun 2022. Banyaknya korban jiwa membuat sengatan panas kini setara dengan “bencana alam besar,” kata kelompok tersebut.
Pendapat Warga
Mikio Nakahara, seorang eksekutif bisnis Tokyo berusia 67 tahun, mengatakan bahwa perubahan suhu di Tokyo sangat mencolok. “Tokyo tidak sepanas ini 50 tahun lalu,” katanya. “Saya berusaha sebisa mungkin bekerja dari rumah agar tidak perlu keluar.”
Pandangan Wisatawan
Wisatawan seperti Ainhoa Sanchez, 29, tidak terlalu terkejut dengan suhu panas di Tokyo. “Rencananya adalah berjalan-jalan sebentar, minum banyak cairan, dan mungkin bersantai di toko saat cuaca terlalu panas,” katanya.
Peringatan Meteorologi
The Guardian melaporkan bahwa badan meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan sengatan panas untuk 26 dari 47 prefektur. Mereka mendesak masyarakat untuk tetap di dalam rumah, menggunakan AC, dan minum banyak air. Suhu diperkirakan akan lebih tinggi dari rata-rata pada musim panas ini, mungkin melebihi suhu musim panas lalu yang merupakan rekor terpanas.
Kesejahteraan Lansia
Ada kekhawatiran khusus terhadap kesejahteraan penduduk lanjut usia di Jepang. Dari 2.276 orang yang dilarikan ke rumah sakit karena serangan panas pada minggu terakhir bulan Juni, lebih dari setengahnya berusia di atas 65 tahun.
Responses