mediarelasi.id – Malaysia sedang mempersiapkan diri untuk bergabung dengan kelompok ekonomi negara berkembang BRICS. Informasi ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam sebuah wawancara dengan media China, Guancha.
“Kami telah mengambil keputusan, kami akan segera melaksanakan prosedur formal… kami hanya menunggu hasil akhir dari pemerintah di Afrika Selatan,” ungkap PM Anwar dalam video wawancaranya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/6/2024).
Pernyataan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh perwakilan dari kantor PM Anwar Ibrahim.
Namun, PM Anwar tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai proses pengajuan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS.
Komentar PM Anwar ini muncul menjelang kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Malaysia selama tiga hari minggu ini, yang merupakan bagian dari perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Selama kunjungan tersebut, Malaysia dan China diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan, termasuk memperbarui perjanjian kerja sama perdagangan dan ekonomi selama lima tahun.
Sementara itu, di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia, Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja sebelumnya telah menyatakan minat untuk bergabung dengan aliansi perdagangan tersebut, sementara Vietnam menyatakan mereka “memantau dengan cermat proses perluasan keanggotaan BRICS.”
BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, yang membentuk akronim tersebut.
Tahun lalu, kelompok ekonomi negara berkembang ini mulai memperluas keanggotaannya untuk menyaingi dominasi perekonomian Barat. Beberapa negara baru yang bergabung termasuk Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab, dengan lebih dari 40 negara lainnya menyatakan minatnya.