7 Tanggapan PBNU hingga Presiden Jokowi Terkait Pertemuan Nahdliyin NU dengan Presiden Israel

mediarelasi.id – Baru-baru ini, viral di media sosial foto lima tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Kelima tokoh tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Pertemuan ini menuai banyak kecaman karena dinilai tidak berempati terhadap situasi Palestina yang sedang dijajah oleh Israel. Berikut adalah berbagai tanggapan dari sejumlah tokoh terkait pertemuan ini:
1. Penjelasan Ketua PWNU Jakarta Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, Syamsul Ma’arif, menyatakan bahwa Zainul Maarif, salah satu peserta pertemuan, pergi ke Israel atas inisiatif pribadi untuk keperluan penelitian. Meski demikian, Syamsul menegaskan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan mengingat posisi NU yang jelas mengecam tindakan Israel terhadap Palestina. Zainul, yang juga merupakan dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), terancam sanksi baik sebagai dosen maupun pengurus PWNU Jakarta.
2. Ketua PBNU Menyesalkan Pertemuan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, menyesalkan kunjungan lima Nahdliyin tersebut ke Israel. Savic menekankan bahwa kunjungan ini tidak mewakili organisasi NU dan tidak sejalan dengan sikap PBNU yang berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel. Savic juga menambahkan bahwa pertemuan ini dilakukan atas nama pribadi dan tidak memiliki mandat dari PBNU.
3. Sekjen PBNU Akan Memanggil Para Pelaku Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan bahwa PBNU akan memanggil kelima tokoh tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut tentang maksud dan tujuan kunjungan mereka ke Israel. Gus Ipul menegaskan bahwa tidak ada izin atau mandat dari PBNU untuk kunjungan tersebut dan jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas akan diambil.
4. Permohonan Maaf dari Ketua Umum PBNU Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, meminta maaf atas tindakan kelima tokoh NU yang bertemu dengan Presiden Israel. Gus Yahya memastikan bahwa pertemuan tersebut tidak memiliki mandat dari PBNU dan menekankan bahwa satu-satunya tujuan yang diperbolehkan dalam hubungan dengan Israel adalah untuk membantu rakyat Palestina.
5. Tanggapan Kementerian Agama Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan atas nama PBNU maupun pemerintah Indonesia. Kementerian Agama menunggu klarifikasi lebih lanjut dari PBNU terkait polemik ini.
6. Jusuf Kalla Menilai Pertemuan untuk Perdamaian Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menyatakan bahwa pertemuan tersebut dapat diterima jika bertujuan untuk mengusung perdamaian. Menurut JK, penting untuk mengenal kedua pihak yang bertikai demi mewujudkan perdamaian. Namun, ia juga mengakui bahwa foto yang beredar dapat memberikan kesan yang kurang tepat.
7. Respons Presiden Jokowi Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia jelas sesuai dengan pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Jokowi menekankan bahwa Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina dan mengupayakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tanggapan-tanggapan ini menunjukkan sikap tegas dari berbagai pihak di Indonesia terhadap pertemuan yang kontroversial ini, menegaskan dukungan yang kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Responses